get app
inews
Aa Text
Read Next : BREAKING NEWS Kejagung Pamer Tumpukan Uang Rp2 Triliun, Bagian dari Korupsi Wilmar Group Rp11,8 T

Kenangan Bersama Almarhum Bapak Imran: Sebuah Penghormatan

Jum'at, 07 Maret 2025 | 15:04 WIB
header img
Ketegasannya berpadu dengan kebijaksanaan, membuat Bapak Imran disegani sekaligus dihormati oleh banyak orang. Foto: Ist

Sepanjang penugasan, beliau selalu menanamkan satu prinsip utama: "Kerahasiaan adalah kunci keberhasilan."

Setiap strategi yang kami susun, setiap pergerakan yang kami lakukan, semuanya dijaga dengan penuh kehati-hatian. Baginya, bukan hanya keberhasilan yang penting, tetapi juga bagaimana menjaga integritas tugas tanpa ada kebocoran informasi sekecil apa pun.  

Kami tidur seadanya di trotoar jalan, bahkan mandi di warung di daerah Malioboro. Malam-malam panjang kami habiskan dengan memetakan pergerakan para pelaku. Berkat analisis digital dan kejelian tim, akhirnya kami memastikan lokasi mereka. Dengan penuh ketelitian dan kesiapan, kami berhasil mengamankan para pelaku dan membawa mereka ke Kejaksaan Tinggi Yogyakarta.  

Tugas kami belum selesai. Masih ada satu pelaku yang melarikan diri. Kami terus memburunya tanpa mengenal lelah. Dalam waktu dua jam, pelaku lain akhirnya berhasil kami tangkap. 

Empat hari di Yogyakarta yang penuh ketegangan berakhir dengan keberhasilan. Saya melihat sendiri bagaimana Bapak Imran bekerja—dengan keikhlasan yang luar biasa, bukan sekadar menjalankan tugas, tetapi menjaga kehormatan institusi.  

Pengalaman Kedua: Pengamanan di Jakarta 

Tak lama setelah itu, saya kembali ditugaskan bersamanya dalam misi lain—kali ini menghadapi oknum yang mengaku sebagai jaksa di Jakarta dan melakukan pemerasan dengan surat panggilan palsu. Target mereka seorang pejabat di PT Kereta Api Indonesia, dengan jumlah uang yang diminta mencapai miliaran rupiah.  

Dari hasil profiling, kami tahu pelaku bersenjata. Tim diperkecil untuk meminimalkan risiko, hingga akhirnya hanya tinggal saya dan Bapak Imran di tim pendobrak.

Saya masih ingat jelas, sebelum aksi, beliau bertanya: "Bro, takut nggak?"

Saya hanya bisa tersenyum kaku, tapi dia menepuk bahu saya, seolah berkata bahwa keberanian itu bukan berarti tidak takut, tetapi tetap melangkah meski ada rasa takut.  

Dengan strategi yang matang, kami bersama tim berhasil mengamankan pelaku. Senjata yang mereka bawa sempat menjadi ancaman, tapi berkat refleks dan pengalaman Bapak Imran, semuanya terkendali tanpa ada letusan. Beliau adalah seorang petarung sejati, pemimpin yang tidak hanya mengandalkan kekuatan, tetapi juga kecerdasan dan kebijaksanaan.  

Dalam setiap tugas, Bapak Imran selalu menekankan pentingnya disiplin terhadap perintah pimpinan: "Kita bekerja bukan untuk diri kita sendiri, tapi untuk negara, untuk institusi."

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut