get app
inews
Aa Text
Read Next : Singgung Pelanggaran Etika Dalam Pilpres-Pilkada, TB Hasanuddin Desak UU Kelembagaan Presiden

Pameran Yos Suprapto ‘Diberedel’, Kebebasan Seni dan Ekspresi Dibungkam?

Sabtu, 21 Desember 2024 | 11:54 WIB
header img
Lukisan karya Yos Suprapto. (Foto: dok. Yos Suprapto)

“Biarkan ruang berekspresi dan kebebasan bicara menjadi milik publik dalam rangka pendewasaan bangsa Indonesia dalam berdemokrasi,” ungkap Bonnie.

Saat datang ke Galeri Nasional, Bonnie sebenarnya diperbolehkan untuk masuk ke ruang pameran dan melihat langsung karya Yos Suprapto. Meski begitu, ia memilih tidak masuk karena ingin karya seni bisa dinikmati semua orang tanpa pengecualian. 

Lebih lanjut, Bonnie kembali mengingatkan karya seni merupakan kebebasan berekspresi yang dijamin oleh kontistusi negara.

"Menurut saya kegiatan pameran seni konteksnya dalam negara demokrasi itu ya bebas saja. Biar publik yang menilai secara perspektif seninya seperti apa," tuturnya.

"Lagian lukisan ini sudah beredar di media sosial dan sudah dilihat semua orang. Tidak perlu ada sensor karena karya seni itu multitafsir," imbuh Bonnie. 

Berbagai kalangan seni dan budaya banyak yang mengkritik penutupan pameran lukisan Yos Suprapto. Ada yang menilai tindakan yang dilakukan Galeri Nasional itu merupakan bentuk pembungkaman melalui karya seni. Kemudian Amnesty International Indonesia menganggap pemberedelan pameran tunggal Yos sebagai bentuk pembungkaman kebebasan berekspresi.

Pihak Galeri Nasional telah buka suara dan menyatakan bahwa keputusannya batal membuka pameran Yos Suprapto karena dalam proses penataan karya di area pameran terdapat beberapa karya yang tanpa melalui kesepakatan antara seniman dan kurator. Pihak kurator pun meminta dua lukisan Yos berjudul Konoha I dan Konoha II ditutup dengan kain hitam yang dianggap sebagai bentuk sensor karya.

Menurut Galeri Nasional, proses mediasi telah dilakukan tetapi tidak tercapai kesepakatan dan kurator mengundurkan diri. Sebagai langkah untuk menjaga keselarasan kuratorial dan memastikan kualitas pameran, Galeri Nasional Indonesia memutuskan untuk menunda acara ini dan akan mengupayakan komunikasi antara seniman dan kurator.

Editor : Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut