get app
inews
Aa Text
Read Next : Putin Prihatin Atas Kematian Warga Sipil Dalam Perang Israel-Gaza

Putin Minta Ukraina Menyerah

Senin, 07 Maret 2022 | 11:52 WIB
header img
Presiden Rusia, Vladimir Putin saat berpidato Kamis(24/2/2022) (Foto: Reuters)

KIEV, iNews.id - Pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina di Kota Mariupol dikabarkan membuat evakuasi 200.000 orang dari kota pelabuhan di Ukraina tersebut terhenti, Minggu (6/3/2022) waktu setempat.

Reuters bahkan melaporkan kalau kota itu sudah dikepung pasukan Rusia sejak Sabtu (5/3/2022).

"Presiden Rusia Vladimir Putin bersumpah akan melanjutkan invasinya di Ukraina, kecuali Kiev menyerah," kata media itu, Senin (7/3/2022).

Sebagian besar dari 200.000 orang yang terperangkap di Mariupol dilaporkan  tidur di basement, sementara pasokan makanan, air, listrik dan pemanas, menurut pihak berwenang Ukraina, telah diputus pasukan Rusia.

Walikota Mariupol, Vadym Boichenko, melalui saluran telepon mengatakan kalau sebagian besar kota yang dipimpinnya itu hancur akibat serangan pasukan Rusia.

"Mereka menghancurkan kita," katanya kepada Reuters.

Dia mengaku kalau saat ini prioritas utamanya adalah membantu ratusan ribu warganya yang terjebak di Mariupol, untuk dapat keluar dari kota itu.

Terpisah, melalui telepon, kepada Presiden Turki Tayyip Erdogan, Putin mengatakan bahwa dia siap untuk berdialog untuk mengakhiri pertempuran di Ukraina, tetapi dia meyakini bahwa setiap upaya pembicaraan akan gagal.

"Perang hanya mungkin diakhiri jika Kiev menghentikan operasi militer dan memenuhi tuntutan Rusia," kata Kremlin mengutip pembacaan Putin-Erdogan.

Data terbaru yang dirilis PBB pada Minggu (6/3/2022) menyebutkan, sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu, sedikitnya 364 warga sipil Ukraina telah tewas, termasuk lebih dari 20 anak-anak, sementara yang terluka mencapai ratusan orang. 

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, sebagian besar korban sipil tewas akibat penggunaan "senjata peledak dengan area terdampak yang luas", termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem roket multi-peluncuran, serta serangan rudal dan serangan udara.

Menurut seorang pejabat senior pertahanan AS, hingga Minggu, Rusia telah meluncurkan sekitar 600 rudal. 

"Rusia mulai mengumpulkan sumber daya untuk menyerbu Kiev," kata staf umum Angkatan Bersenjata Ukraina.

Moskow telah berulang kali membantah telah menyerang wilayah sipil, tetapi menurut saksi mata kepada Reuters, di Irpin, sebuah kota di barat laut Kiev dan berjarak sekitar 25 kilometer dari ibu kota Ukraina itu, para pria, wanita dan anak-anak yang mencoba melarikan diri dari pertempuran sengit di daerah itu, terpaksa berlindung ketika rudal menghantam di dekatnya.

Tentara dan sesama penduduk membantu para lansia bergegas ke bus yang dipenuhi orang-orang yang ketakutan. Beberapa di antaranya meringkuk di lantai bus saat menunggu untuk dibawa ke tempat yang aman. 

Invasi Rusia ke Ukraina menuai kecaman dari berbagai penjuru dunia. Invasi itu membuat lebih dari 1,5 juta warga Ukraina melarikan diri dari negara itu, dan membuat Barat menjatuhkan sanksi untuk Rusia yang bertujuan melumpuhkan ekonominya.

Pemerintah AS mengatakan pada hari Minggu bahwa pihaknya sedang menjajaki pelarangan impor minyak Rusia, meskipun ada kekhawatiran langkah itu akan mendorong harga minyak semakin meroket.

Saat ini, akibat invasi Rusia, harga minyak telah melonjak ke level tertinggi sejak tahun 2008 dan melonjak 10% di awal perdagangan Asia pada Senin (7/3/2022) ini. 

Rusia menyediakan 7% dari pasokan minyak global. 

Editor : Rohman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut