"Yang sulit itu membuat irisan batang yang dibuat setipis mungkin. Kemudian direndam air afu atau air yang sudah dicampur dengan kapur sirih dan garam halus secukupnya. Setelah itu, dibiarkan beberapa waktu rendaman batang pohon pisang tersebut," ujarnya.
Setelah direndam, batang pohon pisang yang sudah diiris lalu digoreng dengan tepung yang sudah disiapkan. Hingga keripik tersebut akhirnya siap dikemas dan dipasarkan.
Saat ini, Sri menjual keripik batang pisang tersebut melalui perorangan dan beberapa pameran. Sri mengaku, pelanggannya juga ada yang dari Bogor, Bekasi hingga Jakarta
"Kami kan jualnya saat ikut pameran atau bazar. Dan sering diborong atau dipesan warga. Selain itu dijual melalui beberapa unggahan di status WhatsApp," ujarnya.
Keripik gedebok pisang yang siap dikemas. Foto: iNews/Tama
Sri mengaku, usahanya sudah terdaftar melalui sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) untuk produk camilan keripik batang pohon pisang tersebut. Namun demikian, Sri dan rekan-rekannya masih terkendala untuk berjualan melalui sejumlah tempat penjualan daring atau marketplace.
"Saat ini penjualan masih terbatas, belum coba untuk jualan online. Karena banyak teman-teman banyak belum paham untuk penjualan online," pungkasnya.
Editor : M Mahfud