PURWOREJO, iNews.id – Tokoh NU Purworejo, Gus Robin, mendesak sejumlah pejabat pemerintah daerah di Purworejo dicopot. Mereka dinilai sengaja membiarkan kekisruhan terjadi sehingga konflik sosial yang mencekam terjadi di Desa Wadas. Isu Desa Wadas kini menjadi isu nasional yang sensitif dan berbahaya.
Desakan tersebut disuarakan KH Muqorobin Bakir yang akrab dengan sapaan Gus Robin. Ia adalah pengasuh Ponpes Majiul Jami Kaliurip, Bener, Purworejo dan juga Wakil Rois Syuriah MWC NU Kecamatan Bener.
“Bisa dikatakan warga Wadas adalah 100 persen warga NU. Saya tidak rela melihat mereka dipecah belah dan terjadi konflik sosial. Menjerit hati ini, saya tidak bisa diam,” tegas Gus Robin dalam percakapan di Purworejo, Jumat (18/2/2022).
BACA JUGA:
100 Persen Nahdliyin, Warga Wadas Harapkan Tokoh NU Damaikan Konflik Antar Warga
Desa Wadas kini membetot perhatian nasional. Warga terjebak pro kontra penambangan batu andesit sebagai material pondasi Bendungan Bener yang akan menjadi bendungan tertinggi di Asia Tenggara. Kedalamannya 159 meter.
Bendungan Bener ditargetkan selesai 2023. Namun pembangunan terancam molor karena pondasi utama hingga kini belum digarap akibat material batu andesit belum ada. Batu andesit akan didatangkan dari Desa Wadas yang jaraknya 12 km dari lokasi Bendungan Bener di Desa Guntur, Kecamatan Bener, Purworejo.
“Warga Wadas diobok-obok pihak luar sejak 2016 hingga kini, mereka sudah terjebak konflik sosial. Kasihan betul keadaannya. Tolong jangan ditutup-tutupi kondisi ini,” kata Gus Robin.
Editor : M Mahfud