PURWOREJO, iNews.id – Langkah signifikan perlu dilakukan Purworejo untuk mencegah banjir rutin tiap tahun. Pembangunan Bendungan Bener diharapkan menjadi langkah awal dari upaya komprehensif untuk mencegah banjir.
Purworejo dilanda banjir besar pada Selasa 15/3/2022. Bencana banjir dan tanah longsor dilaporkan terjadi di 20 desa di Kecamatan Bagelen, Kaligesing, Loano, Bener, Gebang, Kemiri, Pituruh, Bruno, Butuh, Ngombol, Purwodadi, dan Banyuurip.
“Perlu ada upaya signifikan untuk mencegah banjir di Purworejo,” kata anggota DPRD Kabupaten Purworejo dari Fraksi PKB Fran Suharmaji.
Fran mengaku tak mudah untuk mencegah banjir di Purworejo. Upaya signifikan dan komprehensif perlu dilakukan.
Ia mencontohkan pembangunan Bendungan Bener bisa mengawali upaya pencegahan banjir. “Ini salah satu upaya. Tentu saja pembangunan Bendungan Bendungan Bener saja tidak cukup,” kata Fran.
Menurutnya pembangunan Bendungan Bener akan mengurangi debit Sungai Bogowonto di musim banjir. Keberadaannya membuat tata kelola air bisa diatur sedemikian rupa. Pada saat musim banjir, air bisa disimpan di Bendungan Bener dan dialirkan pelan-pelan hingga pada musim kemarau.
Namun dia mengingatkan DAS Sungai Bogowonto tidak hanya berasal dari Sungai Bogowonto tetapi juga sungai-sungai lain yang mengalir di daerah bawah Bendungan Bener.
Untuk itu selain pembangunan Bendungan Bener, juga perlu upaya lain termasuk pengerukan sungai di daerah hilir. Fenomena pendangkalan sungai terutama di daerah hilir. Akibatnya sungai tidak lagi sanggup menampung air di saat musim hujan.
“Dulu banjir jarang terjadi karena sungai itu dalam. Sekarang sungai dangkal,” ujarnya.
Pendangkalan sungai di daerah hulu membuat kerap terjadi aliran sungai justru muncul dari daerah hilir ke hulu. Apalagi jika terjadi pada saat air permukaan laut meningkat.
Editor : M Mahfud