DEPOK, iNewsDepok.id - Seorang aktivis cilik bernama Aeshnina Azzahra Aqilani yang berasal dari Gresik menggemparkan Konferensi Lingkungan di Kanada, pada Minggu (21/4/2024).
Aeshnina yang akrab disapa Nina yang merupakan co Captain River Warrior Indonesia (Riverin), ikut bergabung dalam pawai untuk mengakhiri Era Plastik, di Ottawa, Kanada.
Pada acara tersebut, ratusan aktivis lingkungan seluruh dunia hadir menyuarakan kegelisahan selama bertahun-tahun terkait polusi plastik yang mendatangkan malapetaka pada komunitas dan lingkungan global.
Pada akhir acara pawai, Menteri Lingkungan dan Perubahan Iklim, Steven Guilbelt menemui peserta dan Nina berkesempatan untuk berdialog.
"Nama saya Nina, saya 16 tahun. Saya dari Gresik, Jawa Timur, Indonesia. Rumah saya berlokasi di area Sungai Brantas, sumber air minum untuk lebih dari 5 juta orang. Keluarga saya minum dan menggunakan air dari sungai ini, sayangnya Sungai Brantas telah menjadi tempat pembuangan air limbah dari industri daur ulang plastik dan kertas. Industri ini mendaur ulang sisa-sisa plastik impor dari negara-negara maju. Ditemukan 4.000 partikel mikroplastik dalam 100 liter air sungai di rumah saya. Jadi berhenti mengekspor sampah plastik ke negara saya Indonesia atau negara berkembang lainnya. Tolong buat perjanjian yang kuat untuk kami dan untuk generasi mendatang, terima kasih)," ujar Nina, di Ottawa, Kanada.
Sungai Brantas merupakan sungai paling tercemar di Jawa Timur. Selain Sungai Brantas, sungai-sungai di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bangka Belitung, dan Sulawesi Tengah juga merupakan lima besar sungai paling tercemar mikroplastik di Indonesia. Sungai-sungai ini juga menjadi gambaran buruknya pengelolaan sungai serta sampah oleh pemerintah di setiap daerah.
Editor : Mahfud