get app
inews
Aa Text
Read Next : Itikaf Malam Ganjil 23 Nanti Malam Berburu Lailatul Qadar, Hafalkan Doa Ini  

Bagaimana Hukum Melaksanakan Sholat Tarawih 2 Sesi

Senin, 25 Maret 2024 | 14:29 WIB
header img
Bagaimana hukum melaksanakan Sholat Tarawih 2 sesi, apakah diperkenankan atau sebaliknya? Nah pertanyaan semacam ini kerap muncul disampaikan kaum Muslim.  Foto: Freepik

DEPOK, iNewsDepok.id -  Bagaimana hukum melaksanakan Sholat Tarawih 2 sesi, apakah diperkenankan atau sebaliknya? Nah pertanyaan semacam ini kerap muncul disampaikan kaum Muslim.  

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى، فَإِذَا خَشِيَ أَحَدُكُمُ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى

Sholat malam itu dua raka’at, dua raka’at, maka apabila seorang dari kalian khawatir masuknya waktu Subuh hendaklah sholat satu raka’at sebagai witir untuk menutup sholat yang telah ia kerjakan.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma]

Hadits yang mulia ini menunjukkan bolehnya sholat malam tanpa batasan raka’at, sampai apabila mendekati waktu Shubuh hendaklah ditutup dengan witir satu raka'at, karena apabila tiga raka'at atau lebih, waktunya tidak mencukupi.

Oleh karena itu, pendapat yang benar insya Allah, boleh melakukan sholat malam dua sesi atau lebih, karena Nabi shallallahu’alaihi wa sallam tidak membatasi jumlah raka'at sholat malam.

Bahkan telah dinukil ijma' oleh sebagian ulama bahwa tidak ada batasan jumlah raka’at sholat malam.

Terutama di 10 malam terakhir Ramadhan, sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah.

Disebutkan dalam fatwa Kumpulan Ulama Besar Ahlus Sunnah wal Jama'ah,

لا بأس أن يزيد في عدد الركعات في العشر الأواخر عن عددها في العشرين الأول ويقسمها إلى قسمين : قسما يصليه في أول الليل ويخففه على أنه تراويح كما في العشرين الأول ، وقسما يصليه في آخر الليل ويطيله على أنه تهجد ، فقد كان النبي صلى الله عليه وسلم يجتهد في العشر الأواخر ما لا يجتهد في غيرها

"Tidak mengapa seseorang menambah jumlah raka’at di sepuluh hari terakhir melebihi dua puluh hari pertama, dan boleh ia membagi menjadi dua sesi:

Pertama, ia sholat di awal malam dan ia ringankan sholatnya sebagai tarawih sebagaimana pada dua puluh hari pertama.

Kedua, ia sholat di akhir malam dan ia panjangkan sholatnya sebagai tahajjud.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut