Temuan tersebut sejalan dengan komitmen DANA yang berfokus untuk menciptakan sistem pembayaran dan layanan keuangan yang inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia, termasuk individu maupun pelaku usaha yang belum memiliki rekening bank.
Vince Iswara, CEO & Co-Founder DANA Indonesia mengatakan, “Teknologi finansial telah banyak mengubah perilaku masyarakat, termasuk di Indonesia. Sejak dulu, masyarakat Indonesia selalu memanfaatkan uang tunai sebagai instrumen pembayaran. Setelah masuknya teknologi finansial, masyarakat mulai merasakan berbagai kemudahan mulai dari aspek kenyamanan bertransaksi digital hingga mengatur pengeluaran harian mereka. Kemudahan yang sama juga dirasakan oleh pelaku usaha, yang kini mulai masuk ke ekosistem ekonomi digital. Dengan teknologi finansial, mereka dapat mengatur keuangan mereka dalam waktu yang singkat.”
“Kami terus melihat tren pertumbuhan yang positif dari pemanfaatan teknologi finansial baik bagi individu maupun pelaku usaha. Bahkan, pemanfaatan teknologi finansial terbukti mampu bertahan dan bertumbuh kuat di masa penuh ketidakpastian seperti pandemi hingga hari ini. Kami mencatat pertumbuhan transaksi DANA meningkat lebih dari 100 persen diikuti dengan meningkatnya jumlah UMKM mitra DANA Bisnis sebesar lebih dari 30 persen, jika dibandingkan dengan tahun lalu (YoY). Bahkan, salah satu pemenang program SisBerdaya yaitu Dituta, merasakan pertumbuhan sebesar 900 persen dengan omzet mencapai 90 juta, melonjak tinggi dari omzet 10 juta per bulan sebelum mengikuti program,” lanjut Vince.
Ragam manfaat yang dirasakan oleh individu maupun pelaku usaha dengan hadirnya teknologi finansial, secara tidak langsung ikut memudahkan masyarakat untuk mengakses berbagai produk dan layanan keuangan digital. Lewat kapabilitas yang dimiliki, DANA tak lupa senantiasa mengedukasi pengguna untuk mengetahui lebih dalam tentang layanan keuangan digital, seperti asuransi hingga investasi. Edukasi pun tidak hanya dilaksanakan di kota-kota besar saja, tetapi juga di berbagai daerah di wilayah Indonesia agar masyarakat memahami betul manfaat teknologi finansial dalam menyejahterakan hidup dan usahanya.
Temuan-temuan DANA tersebut berjalan linier dengan pertumbuhan kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital di Indonesia maupun industri tekfin global. Pada November 2023, nilai transaksi Uang Elektronik (EU) meningkat 16,95 persen (YoY) mencapai Rp41,30 triliun. Sementara itu, berdasarkan hasil penelitian ini, industri tekfin mengalami pertumbuhan konsumen rata-rata di atas 50 persen lintas vertikal industri dan wilayah global. Dari data survei, tingginya permintaan konsumen menjadi faktor utama pertumbuhan, dimana lebih dari setengah tekfin yang berpartisipasi dalam survei (51 persen) menyebutkan alasan yang sama.
Tekfin Gerbang Menuju Sehat Financial
Dalam kaitannya untuk mengakselerasi inklusi keuangan, Vince memaparkan bahwa kemampuan dan kebiasaan untuk bertransaksi digital masyarakat di seluruh ekosistem ekonomi digital, ikut mendorong industri tekfin berinovasi. Para pemain dalam industri teknologi keuangan terus menciptakan produk dan layanan terbaru yang memungkinkan masyarakat di berbagai golongan untuk mengakses asuransi dan investasi. Salah satu caranya adalah dengan mengubah besaran limitasi produk asuransi dan investasi, dengan jumlah yang minimum. Hal ini juga diimplementasikan oleh DANA dalam menawarkan layanan asuransi dan investasi di skala mikro lewat produk DANA Siaga dan DANA eMAS.
“Lewat pendekatan-pendekatan tersebut, masyarakat akan dengan mudah merasakan manfaat yang dimiliki teknologi finansial dan menjadikan instrumen ini sebagai bagian dari hidupnya. Dampak positifnya, masyarakat bisa memasuki gerbang awal menuju masyarakat nontunai yang inklusif hingga sehat finansial,” pungkas Vince.
Editor : Mahfud