JAKARTA, iNewsDepok.id – Pertumbuhan pesat industri teknologi keuangan kembali mencuri perhatian dunia. Kali ini, kekuatan dan ketahanan industri teknologi finansial global dalam memberikan layanan keuangan, baik bagi masyarakat dan pelaku usaha yang belum tersentuh, menjadi sorotan dalam penelitian terbaru ‘The Future of Global Fintech: Towards Resilient and Inclusive Growth’ yang dipublikasikan sebagai salah satu agenda World Economic Forum.
Penelitian ini dikembangkan bekerja sama dengan Cambridge Centre for Alternative Finance (CCAF) di University of Cambridge Judge Business School, berdasarkan survei global terhadap lebih dari 200 perusahaan tekfin (Teknologi Finansial). Ada lima vertikal industri tekfin yang terlibat diantaranya ritel (pinjaman digital, peningkatan modal digital, pembayaran digital, perbankan dan tabungan digital, serta insurtech) dan enam kawasan (Asia-Pasifik, Eropa, Amerika Latin dan Karibia, Timur Tengah dan Afrika Utara, AS dan Kanada, serta Afrika sub-Sahara) untuk menggambarkan ekosistem tekfin yang sedang berkembang pesat.
DANA, sebagai bagian dari World Economic Forum Unicorn Community sekaligus dompet digital yang terus berkomitmen meningkatkan literasi serta inklusi keuangan, dipercaya menjadi salah satu panelis untuk membahas hasil penelitian tersebut dari perspektif teknologi finansial di kawasan Asia.
Konferensi Pers ‘The Future of Global Fintech: Towards Resilient and Inclusive Growth’, ini juga menghadirkan Bryan Zheng Zhang (Executive Director and Co-Founder, Cambridge Centre for Alternative Finance, Cambridge Judge Business School, University of Cambridge, United Kingdom), Drew Propson (Head, Technology and Innovation in Financial Services, World Economic Forum), John Rwangombwa (Governor of the National Bank of Rwanda), dan Vince Iswara (CEO &Co-Founder DANA Indonesia), serta dipandu oleh Naoko Tochibayashi (Japan Communications Lead, World Economic Forum).
Konferensi pers yang diselenggarakan pada Kamis, 18 Januari 2024 kemarin di Davos, Swiss, secara spesifik membahas tiga agenda penting. Ketiga agenda tersebut diantaranya menggali potensi dan tantangan industri tekfin, mengidentifikasi area-area krusial dimana kolaborasi antara sektor publik dan swasta dapat mengoptimalkan industri tekfin, serta mendorong terciptanya kebijakan dan regulasi yang mendukung inovasi serta pertumbuhan industri tekfin yang berkelanjutan termasuk di Indonesia.
Tekfin Solusi Keuangan Modern
Salah satu yang menjadi sorotan dari hasil penelitian ini adalah partisipasi aktif industri teknologi finansial, dalam memperluas produk dan layanan keuangannya untuk segmen masyarakat yang belum tersentuh. Pasalnya, segmen ini merupakan bagian integral dari basis konsumen dan total nilai transaksi tekfin. Meskipun industri tekfin yang kerap menyasar segmen ini adalah industri tekfin di negara-negara berkembang, tetapi industri tekfin di negara maju pun memiliki basis konsumen yang tak kalah besar dari segmen ini.
Editor : M Mahfud