Sementara itu, di akun Instagram TNTN dijelaskan, Gajah Rahman yang merupakan Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatrensis) dengan kelamin jantan, saat ini berumur kurang lebih 46 tahun.
"Telah dilakukan berbagai upaya penyelamatan seperti memberikan obat pencahar (norit) melalui mulut menggunakan selang, memberikan susu melalui mulut dengan menggunakan selang, mencuci anus, dan memberikan asupan berupa gula cair melalui mulut dengan selang, berdasarkan panduan dan rekomendasi dari dokter hewan BBKSDA Riau. Gajah Rahman tidak tertolong dan dinyatakan mati pukul 15.55 WIB di hari yang sama," tulis akun resmi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di laman Instagram, Kamis (11/1/2024).
Tubuh Gajah Rahman Saat ini telah dikuburkan, dan penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan oleh pihak kepolisian.
Gajah Rahman merupakan seekor Gajah Sumatera yang ditemukan di Pulau Gadang pada tahun 1995. Gajah Rahman dibawa ke Flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo untuk dilatih sebagai garda terdepan memitigasi konflik satwa di TNTN.
Kematian Gajah Rahman menjadi pukulan berat dan duka kesedihan mendalam bagi TNTN, serta pecinta dan pemerhati lingkungan. Dengan kematian Gajah Rahman, saat ini jumlah gajah binaan Flying Squad TNTN berkurang satu menjadi sembilan ekor.
Editor : M Mahfud