RIAU, iNewsDepok.id - Seekor gajah latih bernama Rahman ditemukan tewas yang diduga dibunuh akibat perburuan gading gajah di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan, Riau. Kabar ini menjadi berita duka dunia konservasi.
Matinya gajah Rahman pertama diketahui pawang gajah atau mahout bernama Jumadi pada Rabu (10/1/2024) pukul 08.30 WIB. Saat itu ia selaku penanggung jawab gajah bernama Rahman seperti rutinitas biasanya bermaksud mau memindahkan ikatan gajah Rahman.
"Saat saudara Jumadi memanggil-manggil gajah Rahman dengan membawakan buah tak ada respon. Tak seperti biasanya," kata Kepala Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Heru Sutmantoro, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/1/2024).
Saat Jumadi memanggil dan hendak memberikan makanan, rahman tidak memberikan respon seperti biasa.
Setelah dilihat lebih dekat, gajah Rahman sudah dalam kondisi tergeletak lemas dengan gading sebelah kiri yang sudah terpotong dan hilang.
Jumadi lalu melaporkan kejadian tersebut kepada koordinator mahout, Ruswanto. Selanjutnya laporan diteruskan ke SPTN Wilayah I Lubuk Kembang Bunga.
"Di sekitar TKP tidak ditemukan barang-barang yang diduga digunakan pemburu untuk melumpuhkan gajah Rahman. Melihat kondisi gajah Rahman, diduga kuat gajah tersebut diracun terlebih dahulu sebelum dipotong gadingnya," kata Heru.
Selanjutnya petugas dan dokter hewan ke lokasi untuk penanganan. Petugas turut memberikan obat pencahar melalui mulut pakai selang.
"Sekitar pukul 15.55 WIB gajah Rahman meninggal. Lalu sekitar pukul 22.30 WIB, tim dokter hewan dari BBKSDA Riau tiba di lokasi gajah mati dan langsung melakukan tindakan nekropsi," katanya.
"Diagnosa penyebab kematian gajah diduga karena keracunan. Kegiatan nekropsi selesai pukul 02.00 WIB dini hari tadi dan gajah akhirnya dikubur," kata Heru.
Gajah Rahman. Foto: Instagram/btn_tessonilo
Sementara itu, di akun Instagram TNTN dijelaskan, Gajah Rahman yang merupakan Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatrensis) dengan kelamin jantan, saat ini berumur kurang lebih 46 tahun.
"Telah dilakukan berbagai upaya penyelamatan seperti memberikan obat pencahar (norit) melalui mulut menggunakan selang, memberikan susu melalui mulut dengan menggunakan selang, mencuci anus, dan memberikan asupan berupa gula cair melalui mulut dengan selang, berdasarkan panduan dan rekomendasi dari dokter hewan BBKSDA Riau. Gajah Rahman tidak tertolong dan dinyatakan mati pukul 15.55 WIB di hari yang sama," tulis akun resmi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di laman Instagram, Kamis (11/1/2024).
Tubuh Gajah Rahman Saat ini telah dikuburkan, dan penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan oleh pihak kepolisian.
Gajah Rahman merupakan seekor Gajah Sumatera yang ditemukan di Pulau Gadang pada tahun 1995. Gajah Rahman dibawa ke Flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo untuk dilatih sebagai garda terdepan memitigasi konflik satwa di TNTN.
Kematian Gajah Rahman menjadi pukulan berat dan duka kesedihan mendalam bagi TNTN, serta pecinta dan pemerhati lingkungan. Dengan kematian Gajah Rahman, saat ini jumlah gajah binaan Flying Squad TNTN berkurang satu menjadi sembilan ekor.
Editor : M Mahfud