get app
inews
Aa Read Next : Urutan Parpol Terbesar di Depok Berdasarkan Jumlah Suara di Pemilu 2024

Diskusi Ekonomi dan Investasi 2024, Allianz Indonesia Kupas Tantangan Industri Asuransi dan Media

Sabtu, 16 Desember 2023 | 17:46 WIB
header img
Ni Made Daryanti (Chief Investment Officer, Allianz Life Indonesia/atas), Poltak Hotradero (Business Development Advisor, Bursa Efek Indonesia/kiri bawah), dan Titis Nurdiana (Wakil Pimpinan Redaksi Kontan/kanan bawah). Foto: Tangkapan Layar

Di Indonesia sendiri, pemerintah telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada 2024. Meskipun kondisi saat ini masih penuh ketidakpastian, perekonomian Indonesia tetap menunjukkan stabilitas yang cukup signifikan.

Hal ini tercermin dari tingkat inflasi yang diperkirakan dapat terjaga pada kisaran 2,3%-2,4%, serta pertumbuhan ekonomi yang secara konsisten berada di atas 5%.

Potensi ekonomi karbon Indonesia juga menjadi salah satu penyangga perekonomian. Pemerintah Indonesia telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebanyak 29 sampai dengan 41 persen pada 2030.

Bila dikelola baik, potensi pendapatan yang dihasilkan dari kebijakan ini mencapai Rp8.000 triliun dengan 113,18 gigaton total penyerapan emisi karbon.

“Indonesia perlu mempertahankan optimismenya dalam menyambut 2024. Meskipun ada beberapa risiko dari sisi domestik maupun eksternal yang mungkin terjadi dari pelaksanaan Pemilu, namun dilihat dari tren beberapa kali pelaksanaannya di Indonesia, Pemilu tetap dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian. Oleh karena itu, penting bagi pihak regulator untuk menjaga kebijakan ekonomi dan perdagangan agar stabilitas, tingkat harga, dan nilai tukar tetap terjaga guna mendukung pertumbuhan ekonomi,” tambah Poltak.

Pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi dibarengi pertumbuhan PDB per kapita akibat inflasi yang terjaga akan menciptakan permintaan yang lebih tinggi atas jasa asuransi.

Secara umum pasar asuransi Indonesia memiliki ruang tumbuh yang sangat tinggi didorong pertumbuhan ekonomi dan sektor keuangan.

Merujuk ASEAN Insurance Surveillance Report 2022, penetrasi asuransi Indonesia saat ini berada di sekitar 1,4% PDB - lebih rendah daripada Vietnam dan Filipina yang telah di atas 2%, ataupun Malaysia dan Thailand yang berada pada 3,8% dan 4,6%.

Hanya dengan menyamai penetrasi Malaysia atau Thailand - bisnis asuransi Indonesia berpotensi berlipat tiga dari posisi saat ini.

Tantangan & Peluang Asuransi di 2024

Memperkaya diskusi tersebut, Ni Made Daryanti, Chief Investment Officer, Allianz Life Indonesia, juga turut memberikan wawasannya, yang berfokus pada tantangan dan peluang asuransi di tahun 2024.

Meskipun industri asuransi berpotensi terkena dampak dari kemungkinan perubahan situasi kondisi ekonomi global dan tahun politik, namun imbasnya tidak secara signifikan, karena kebutuhan masyarakat akan solusi perlindungan asuransi akan tetap ada.

Kondisi yang saat ini dihadapi industri asuransi di Indonesia dan membutuhan kolaborasi dari berbagai pihak adalah tingkat literasi dan penetrasi asuransi yang masih rendah. 

Berdasarkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Perasuransian Indonesia 2023-2027 OJK, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia pada tahun 2022 berada pada level 2,27 persen, masih jauh lebih rendah apabila dibandingkan dengan beberapa peer countries di ASEAN.

Sedangkan tingkat literasi pada sektor perasuransian berada pada level 31,7 persen, namun tingkat inklusinya pada level 16,6 persen (sumber: Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan/SNLIK tahun 2022 OJK).

Sehingga masih ada gap antara tingkat literasi asuransi dengan inklusi asuransi.

“Allianz berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi finansial dan penetrasi asuransi melalui berbagai inisiatif yang digelar. Hingga November 2023, Allianz telah menggelar 613 acara literasi keuangan dan menjangkau lebih dari 635 ribu penerima manfaat. Kami juga terus menyediakan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan proteksi asuransi yang sesuai kebutuhan. Hal ini sesuai dengan komitmen Allianz untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan literasi dan penetrasi asuransi,” kata Ni Made.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut