Menurut salah seorang tetangga lewat chat WhatsApp menyebutkan Panca Darmansyah baru diterima bekerja sebagai sopir taksi.
Sebelumnya, Panca merupakan pengangguran yang menggantungkan hidupnya dengan penghasilan istri yang memang sudah bekerja. Diduga lantaran terhimpit maslaah ekonomi, sehingga pelaku nekat melakukan KDRT terhadap istrinya dan menyekap 4 anaknya hingga tewas.
Bahkan saking terlilitnya ekonomi, keluarga Panca Darmansyah ini 7 bulan belum membayar uang kontrakan.
"Namanya pak Panca, baru masuk jadi sopir taksi. Masalahnya memang karena ekonomi, kontrakan saja 7 bulan belum dibayar," ujar tetangga dalam chat WhatsAppnya.
Sementara itu fakta baru terkuak. Panca Darmansyah diduga tinggal bersama jenazah 4 anaknya selama beberapa hari. Menurut hasil autopsi di RS Polri Kramat Jati, ke-4 korban diduga sudah meninggal 3-5 hari sebelum ditemukan.
Meski begitu, tidak ditemukan luka pada tubuh keempat korban, hanya lebam di daerah mulut dan hidung
"Perkiraan 3-5 hari karena sudah ada pembusukan. Semuanya sama, artinya meninggal dalam waktu hampir bersamaan," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Bintoro pada wartawan, Kamis (7/12/2023).
Tetangga korban mengaku sempat diminta Panca Darmansyah untuk mengantarkan botol minuman pada pagi hari sebelum 4 mayat anak ditemukan dalam kondisi sudah membusuk, Rabu (6/12/2023).
Namun tetangga itu dilarang untuk masuk ke dalam rumah dan hanya meletakkan botol minuman itu di depan pintu rumah.
'"Berdasarkan keterangan saksi, Rabu pukul 09.30 WIB, pelaku meneleponnya meminta diantarkan Mizone 4 botol,"
"Pelaku di dalam rumah bilang taruh aja minuman di depan pintu. Sepengetahuan saksi, anak dari P tidak terlihat sejak hari Minggu sore," lanjutnya.
Kemudian pada Rabu siang, pintu kontrakan rumah Panca Darmansyah didobrak sebab tercium aroma menyengat. Saat itulah ditemukanl keempat jenazah dalam sebuah kamar dengan posisi berjejer. Sementara Panca Darmansyah ditemukan tergeletak di kamar mandi.
Editor : Hikmatul Uyun