Setelah mendengarkan presentasi, Indra berjalan menuju panggung untuk menyampaikan permintaan maaf atas ketidakhadiran Mas Menteri ke Desa Wisata Kwau. Setelah itu Indra beserta rombongan melanjutkan kegiatan yaitu meninjau suvenir kriya, fesyen, dan kuliner di lokasi UMKM.
Indra pun menyerahkan secara simbolis Prasasti, memberikan Sertifikat, Plakat, dan lain-lain kepada Pengelola Desa Wisata Kwau. Tak hanya itu, Indra juga menyerahkan laptop dan mesin cetak (printer). Ditutup dengan foto bersama para tamu undangan, pengelola Desa Wisata, dan pengunjung lainnya.
Untuk diketahui, Desa Wisata Kwau yang berada di Kawasan Mokwam, terletak pada Pegunungan Arfak yang memiliki keanekaragaman Flora dan Fauna sangat tinggi. Wilayah hutan Kwau berada pada ketinggian antara 1.000-2000 m di atas permukaan laut. Kawasan ini terbagi ke dalam tiga kampung, yaitu Syoubri, Kwau, dan Mokwam. Dua Kampung yang disebutkan pertama, telah dikenal sebagai tempat Birdwatching bagi kalangan wisatawan pengamat burung. Pengamatan Burung di kawasan Mokwam memiliki daya tarik yang luar biasa karena kemudahan untuk melihat berbagai jenis burung cenderawasih.
Cenderawasih Parotia (Parotia sefillata) dan Belah Rotan (Cincinnurus magnificus) serta Burung Pintar (Amblyornis inornatus) dengan sarangnya yang sangat unik, tidak terlalu sulit untuk dilihat. Pada bagian gunung yang lebih tinggi, para wisatawan dapat menemukan yang langka seperti Black Sicklebill (Epimachus fastuosus), Arfak Astrafia (Astrapia nigra), dan Long-tailed Paradigalla (Paradigalla carunculata).
Desa Wisata Kwau yang berada di Kawasan Mokwam, terletak pada Pegunungan Arfak yang memiliki keanekaragaman Flora dan Fauna sangat tinggi. Foto: Kemenparekraf RI
Kebun Pisang Raksasa
Pisang raksasa merupakan salah satu tanaman endemik Papua, yang sejauh ini hanya bisa ditemukan di Pegunungan Arfak Papua Barat dengan ketinggian 100 sampai 200 MDPL. Salah satu lokasi keberadaan pisang ini di Kampung Kwau, Distrik Mokwam, Kabupaten Manokwari, yang berbatasan dengan Kabupaten Pegunungan Arfak.
Seni dan Budaya
Tari Tumbu Tanah adalah salah satu kesenian atau budaya yang merupakan identitas dari Masyarakat Papua. Kesenian tradisional ini milik masyarakat Arfak yang ada di Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Seni Tari Tumbu Tanah yang juga disebut dengan Dansa Tumbu Tana ini biasa ditampilkan dalam rangka menyambut acara penting, seperti kemenangan atas perang, menyambut tamu, dan pesta pernikahan, serta merupakan sebuah tari pujian Suku Arfak kepada roh para leluhur.
Desa Wisata Kwau sangat lekat dengan alam sehingga untuk makanan khasnya pun juga berasal dari alam seperti kacang, keladi, talas, dan lain-lain. Untuk fesyen, terdapat baju/kaos sablon bertuliskan Arfak, tas anyam, dan noken. Sedangkan kriya, ada manik-manik dan mahkota atau hiasan kepala khas Arfak, dimana menjadi aksesoris pelengkap yang bisa menjadi oleh-oleh yang dibawa oleh wisatawan.
Editor : M Mahfud