DEPOK, iNewsDepok.id - Waspadai 5 penyakit di musim kemarau. Menurut dokter, suaca kering dan panas dapat meningkatkan risiko penyakit tertentu. Dalam menghadapi musim kemarau, penting untuk mengetahui penyakit yang umumnya muncul selama periode ini dan cara mengatasinya.
Dr. Sumarsono, seorang dokter dari Universitas Muhammadiyah Surabaya, menjelaskan bahwa beberapa penyakit yang harus diwaspadai selama musim kemarau adalah penyakit kulit seperti eksim dan ruam panas. Panas yang berkepanjangan dan kelembaban yang rendah dapat membuat kulit lebih rentan terhadap iritasi.
5 Penyakit di Musim Kemarau
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sebagaimana dilaporkan oleh Pusat Krisis Kesehatan, juga mencatat bahwa musim kemarau dapat meningkatkan risiko penyakit infeksi seperti diare, demam berdarah, dan infeksi saluran pernapasan. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh air yang sulit ditemukan dan kondisi sanitasi yang buruk.
Kondisi lain yang umum terjadi selama musim kemarau adalah penyakit pernapasan, seperti asma dan bronkitis. Paparan debu dan polusi udara yang lebih tinggi dapat memicu gejala pada penderita penyakit ini, seperti yang diungkapkan oleh Detik Jatim.
Beberapa penyakit yang harus diwaspadai selama musim kemarau adalah sebagai berikut:
1. Diare
Diare adalah kondisi di mana tinja menjadi encer dan frekuensi buang air besar menjadi lebih sering dari biasanya. Diare dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Diare dapat menyebabkan dehidrasi, kehilangan elektrolit, dan gangguan keseimbangan asam-basa dalam tubuh. Untuk mencegah diare, kita perlu memastikan bahwa makanan dan minuman yang kita konsumsi bersih dan higienis, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, serta menghindari makanan pedas, asam, atau berlemak.
2. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
ISPA adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan atas atau bawah, seperti hidung, tenggorokan, bronkus, atau paru-paru. ISPA dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau alergen. Gejala ISPA antara lain batuk, pilek, demam, sakit tenggorokan, sesak napas, atau nyeri dada. ISPA dapat menular melalui droplet (percikan air liur) saat bersin, batuk, atau berbicara.
Untuk mencegah ISPA, kita perlu menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi dan vitamin C, minum air putih yang cukup, istirahat yang cukup, serta menghindari asap rokok dan polusi udara.
3. Konjungtivitis
Konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva, yaitu lapisan tipis yang melapisi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, alergi, iritasi akibat debu atau asap, atau penggunaan lensa kontak yang tidak tepat.
Gejala konjungtivitis antara lain mata merah, gatal, berair, bengkak, atau mengeluarkan nanah. Konjungtivitis dapat menular melalui kontak langsung dengan mata yang terinfeksi atau benda-benda yang terkontaminasi.
Untuk mencegah konjungtivitis, kita perlu menjaga kebersihan mata dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh mata, menghindari mengucek mata dengan tangan kotor, serta menggunakan kacamata pelindung saat beraktivitas di luar ruangan.
Editor : M Mahfud