DEPOK,iNewsDepok.id - Canelo Álvarez, yang dikenal sebagai petinju Meksiko terbaik dan salah satu yang terkemuka dalam sejarah tinju Meksiko, hampir saja mengalami kekalahan telak pada awal karirnya. Kisah menegangkan ini terjadi pada tanggal 1 Mei 2010, ketika seorang Canelo Álvarez muda berusia 19 tahun melakukan debutnya di Las Vegas.
Lawannya saat itu adalah José Miguel Cotto, seorang petinju Puerto Riko yang mungkin tidak pernah bersinar seperti saudaranya, Miguel Ángel Cotto.
Namun, malam itu José Miguel Cotto memberikan kejutan besar ketika dia hampir berhasil menjatuhkan Canelo Álvarez dalam ronde pertama pertarungan.
Meskipun Canelo selamat dari kekalahan itu, pertarungan melawan José Miguel Cotto tetap menjadi salah satu pertarungan paling sulit dalam karirnya.
Pertarungan ini menjadi kenangan yang tak terlupakan dalam karir Canelo Álvarez dan menjadi pembelajaran berharga dalam perjalanannya menjadi juara dunia kelas super tengah tak terbantahkan.
Meskipun José Miguel Cotto tidak berhasil memanfaatkan kesempatan tersebut dan pertarungan kemudian dikuasai oleh Canelo, episode ini mengingatkan kita bahwa dalam dunia tinju, segalanya bisa terjadi dan tidak ada yang dapat meremehkan lawan mereka. José Miguel Cotto,
meskipun tidak pernah meraih gelar dunia, meninggalkan jejak dalam sejarah tinju dengan perjuangannya yang gagah dalam pertarungan melawan Canelo Álvarez yang sekarang menjadi bintang paling bersinar dalam dunia tinju Meksiko.
Kisah pertarungan antara Canelo Álvarez dan José Miguel Cotto juga menjadi pelajaran tentang ketekunan dan dedikasi dalam dunia olahraga. Bagi Canelo, ini adalah momen yang hampir meruntuhkan kariernya, tetapi ia bangkit dan melanjutkan perjalanannya untuk menjadi salah satu petinju terbaik di dunia.
Meskipun José Miguel Cotto mungkin tidak meraih gelar dunia, kisahnya memberikan inspirasi bagi semua orang yang berusaha untuk mencapai impian mereka di dunia olahraga.
Editor : M Mahfud