DEPOK,iNewsDepok.id - Pada tahun 1976, industri perfilman Amerika Serikat disentuh oleh sebuah film yang akan menjadi ikon dalam sejarah perfilman.
Rocky, sebuah film drama olahraga yang menggugah semangat dan menyentuh hati, disutradarai oleh John G. Avildsen dan ditulis serta dibintangi oleh Sylvester Stallone.
Sejak saat itu, nama Rocky Balboa telah menjadi sinonim dengan semangat juang dan tekad yang tak tergoyahkan. Bagian pertama dari waralaba Rocky ini menggambarkan kisah heroik seorang petinju klub kelas rendah, Rocky Balboa, yang memiliki kesempatan yang mustahil untuk merebut gelar juara dunia kelas berat yang dipegang oleh Apollo Creed.
Artikel ini akan menjelajahi perjalanan produksi film, pengaruh budayanya, serta warisan yang ditinggalkan oleh film ikonik ini.
Perjalanan Pembuatan Film
Proses pengembangan Rocky dimulai pada Maret 1975, ketika Stallone menuliskan skenario film ini dalam waktu tiga hari. Namun, produksi film ini tidaklah mudah.
Meskipun banyak produser dan studio menunjukkan minat pada skenario ini, Stallone bersikeras untuk menjadi pemeran utama. Setelah banyak negosiasi, produser Irwin Winkler dan Robert Chartoff setuju untuk memberikan Stallone peran tersebut.
Dengan anggaran produksi kurang dari 1 juta dolar, film ini mengandalkan semangat kreatif dan tekad para pembuatnya.
Fotografi utama dimulai pada Januari 1976, dengan lokasi utama di Philadelphia. Pengambilan gambar dilakukan dengan berbagai kendala, termasuk masalah anggaran yang sempit.
Namun, penggunaan teknologi baru seperti Steadicam membantu menciptakan gambar-gambar ikonik dalam film ini, seperti adegan Rocky berlari naik tangga Museum Seni Philadelphia.
Editor : M Mahfud