Pandi juga memohon agar Polri terbuka dalam dugaan pembunuhan berencana yang menimpa anaknya. Sebab, dugaan tersebut didukung dengan fakta-fakta kronologi tewasnya Bripda Ignatius yang dinilai janggal.
“Kami berharap sudah sah barang itu, senjata sudah diisi magasin artinya barang itu sudah siap ditembak dengan sasaran terakhir anak kami,” imbuh Pandi.
Selain itu, keluarga korban juga menyampaikan kekecewaannya terhadap pernyataan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Kombes Pol Surawan yang sebut kematian Bripda Ignatius akibat kelalaian.
“Kami juga kecewa dengan Dirkrimum Polda Jabar bahwa kejadian itu adalah sebuah kelalaian. Kami kecewa dengan pernyataan itu dan itu penjelasan yang konyol dan membuat hati kami terluka terlalu dalam. Janganlah berbuat seperti itu ke kami dan jangan membuat publik bertanya tanya ke kami. Kami mohon, kami curiga dengan pejabat yang menjelaskan seperti itu, saya tantang tegas pernyataan itu, ada apa?” tegasnya.
Editor : Mahfud