DEPOK, iNewsDepok.id - Anggapan bahwa Bulan Suro dalam budaya Jawa atau bulan Muharram adalah bulan keramat sebuah kepercayaan yang tidak memiliki dasar dalam ajaran agama Islam.
Dalam Islam, tidak ada satupun bulan yang secara khusus dianggap keramat atau memiliki keistimewaan yang lebih tinggi dari bulan lainnya.
Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah, dan seperti bulan-bulan lainnya dalam Islam, keistimewaannya terletak pada beberapa peristiwa sejarah yang terjadi pada bulan ini. Di antaranya, peristiwa Hijrah (pemindahan Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah) yang menjadi awal penanggalan Hijriah, serta peristiwa Perang Badar yang penting dalam sejarah Islam.
Namun, mengaitkan bulan tertentu dengan kepercayaan bahwa pernikahan atau aktivitas tertentu di bulan tersebut membawa keberkahan atau keberuntungan atau sebaliknya bencana adalah bentuk kepercayaan yang tidak diajarkan dalam Islam dan dapat masuk dalam kategori syirik.
Syirik adalah dosa besar dalam Islam, yaitu menyekutukan Allah dengan sesuatu atau seseorang, baik itu berupa keyakinan, doa, atau tindakan.
Sebagai seorang muslim, penting untuk mengikuti ajaran Islam dengan tepat dan berdasarkan Al-Quran dan Hadis. Menikahkan putri pada bulan tertentu tidak memiliki pengaruh pada keberkahan atau keberuntungan, karena semua urusan kita bergantung pada takdir dan kehendak Allah. Yang perlu diperhatikan dalam menentukan tanggal pernikahan adalah memilih waktu yang baik sesuai dengan kondisi dan kesesuaian dengan syarat-syarat pernikahan dalam Islam.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar