DEPOK, iNewsDepok.id – Chris John sejauh ini menjadi satu-satunya petinju asal Indonesia yang berlaga mempertahankan sabuk juara dunia di kiblatnya tinju di Amerika Serikat. Chris John memusnahkan harapan petinju Amerika Meksiko, Rocky Juarez untuk menjadi juara dunia.
Chris John petinju Indonesia kelahiran Banjarnegara, Jawa Tengah, 14 September 1979. Tingginya 169 cm dengan jangkauan 175 cm.
Sepanjang karirnya, petinju dengan gaya ortodox ini terjun di kelas Bulu. Chris John tercatat sebagai salah satu juara dunia di kelas bulu yang mempertahankan gelarnya paling lama.
Chris John menggondol sabuk WBA kelas bulu untuk terus berada di Indonesia selama 10 tahun.
Puncak karir Chris John adalah saat dikontrak Golden Boy Promotions milik Oscar De La Hoya. Maksud Golden Boy Promotions adalah agar Chris John kalah dari petinju harapan Amerika Meksiko, Rocky Juarez.
Rocky Juarez memang diharapkan publik Amerika Meksiko menjadi juara dunia. Langkah Rocky Juarez selalu gagal sebelumnya saat 4 kali duel perebutan juara dunia melawan Humberto Soto, 2 kali lawan Marco Antonio Barrera, dan Juan Manuel Marquez.
Maka dirancanglah duel Chris John dengan Rocky Juarez. Ini adalah langkah ke-5 Rocky Juarez terlibat dalam laga kejuaraan dunia.
Chris John saat itu dianggap sebagai juara dunia terlemah di kelas Bulu. Harapannya, Rocky Juarez bisa mengalahkan Chris John dan sabuk berpindah ke Amerika.
Duel pun berlangsung di kandang Rocky Juarez di Toyota Center, Houston, Amerika Serikat. Rocky Juarez memang asal Houston Texas, salah daerah yang dihuni banyak keturunan Meksiko.
Duel berlangsung tanggal 28 Februari 2009. Harapan publik Amerika Meksiko kandas. Chris John ternyata sangat lihai bertinju.
Hal terpenting dalam duel adalah saat terpukul telak, Chris John selalu reflek membalasnya dengan pukulan counter terkerasnya. Ini menggambarkan bahwa Chris John tak terpengaruh pukulan lawan. Cara yang sangat berarti dalam duel dengan atmosfir stadion yang mendukung penuh Rocky Juarez.
Tiga hakim yaitu Raul Caiz, Tom Miller, dan Gale Van Hoy semua memberikan angka sama 114-114. Laga dinyatakan draw. Tentu saja dalam realitanya Chris John menang, laga draw karena duel di kandang Rocky Juarez.
Upaya untuk mengangkat Rocky Juarez belum pupus. Sekali lagi Golden Boy Promotions mempertemukan Chris John dan Juarez dalam duel ulang.
Duel ulang berlangsung di tempat yang lebih bergengsi, MGM Grand Las Vegas, Amerika Serikat. Duel berlangsung tanggal 19 September 2009.
Chris John tampil lebih klinis dibandingkan duel pertama. 3 hakim pun semua memenangkan angka untuk Chris John. Adalide Byrd 109-119, Glen Hamada 113-114, dan Herb Santos 111-117.
Usai kalah dari Chris John, karir Rocky Juarez merosot drastis dan banyak kalah. Total rekor ring Rocky Juarez 42-11-1. Dari 42 duel, 11 kalah dan 1 seri.
Chris John tercatat menjadi petinju dunia berotak encer yang cerdas membaca permainan. Adaptasi Chris John luar biasa sehingga banyak menang di berbagai negara seperti Australia dan Jepang.
Sayangnya di akhir karir, Chris John mengubah gaya permainan dari seorang Boxer dengan teknik tinggi menjadi seorang Fighter saat melawan Simpiwe Vetyeka. Bisa jadi Chris John terpengaruh banyak omongan orang bahwa pukulannya tak bisa membuat KO lawan.
Kehabisan tenaga karena jor-joran melepaskan pukulan keras, Chris John akhirnya menyerah di ronde 6 melawan petinju yang sebenarnya bisa dikalahkan. Jika Chris John tampil dengan gaya tinju khasnya yang cantik dan manis, nyaris tak ada peluang untuk Simpiwe Vetyeka menang.
Chris John kemudian pensiun dengan rekor ring 52-1-3. Dari 52 duel, 1 kali kalah dan 3 seri. Rekor ring Chris John sebenarnya bisa melewati Floyd Mayweather Jr dengan rekor 50-0. Ini karena Chris John sempat mengantongi rekor ring tak terkalahkan dalam 51 kali duel.
Terlepas dari kekalahan di akhir karirnya, Indonesia patut berbangga telah melahirkan seorang petinju yang sangat cerdas dengan teknik yang manis dan cantik. Chris John masih tercatat sebagai satu-satunya juara dunia asal Indonesia yang berlaga di Amerika Serikat untuk mempertahankan gelarnya.
Editor : M Mahfud