DEPOK, iNewsDepok.id – Batal lagi duel Vergil Ortiz vs Eimantas Stanionis untuk yang ke-3 kalinya. Vergil Ortiz dikabarkan pingsan karena dehidrasi setelah memaksakan diri untuk menurunkan berat badan di batas kelas Welter.
Duel seharusnya berlangsung di AT&T Center San Antonio Texas, Amerika Serikat, Minggu 9 Juli 2023 WIB.
Pembatalan ini merupakan yang ke-3 kalinya dan membuat penggemar tinju kecewa. Duel Vergil Ortiz vs Eimantas Stanionis sangat dinantikan penggemar yang rindu akan duel seru mengingat keduanya gemar baku cabut pukulan.
Golden Boy Promotions selaku promotor menyatakan pembatalan demi keselamatan petinju. Vergil Ortiz dikabarkan sempat pingsan karena dehidrasi dalam upaya memaksakan diri mencapai berat badan kelas Welter.
"Tidak ada yang lebih penting dari keselamatan petinju. Kami tentu saja mendukung keputusan Vergil 100 persen," tulis pernyataan Golden Boy Promotions.
Dengan batalnya Vergil Ortiz vs Eimantas Stanionis, partai tambahan bergeser menjadi partai utama, Floyd Schofield vs Haskell Rhodes. Event tinju di AT&T tetap berlangsung hari Minggu besok.
Penundaan Ortiz-Stanionis kali ini merupakan penundaan yang ke-3 kalinya. Sebelumnya duel dijadwalkan 18 Maret 2023 batal karena Stanionis menjalani operasi usus buntu darurat pada Januari di Lituania.
Duel 29 April 2023 juga dibatalkan setelah Ortiz, 25, berurusan dengan rhabdomyolysis, terkait infeksi Covid-19 pada tahun-tahun sebelumnya.
Eimantas Stanionis dengan rekor belum terkalahkan, 14-0 dengan 9 menang KO adalah petinju berbahaya. Dia semakin berbahaya setelah dilatih Freddie Roach. Petinju Lithuania berumur 28 tahun tersebut memiliki tinggi badan dan jangkauan 173 cm.
Sementara Vergil Ortiz mengantongi rekor 19-0, seluruhnya dimenangkan lewat KO. Vergil Ortiz berumur 25 tahun dengan tinggi badan dan jangkauan 178 cm.
Keduanya digadang-gadang menjadi kandidat pengganti Errol Spence Jr dan Terence Crawford sebagai raja kelas Welter selain Jarron Ennis.
Batalnya duel tinju Vergil Ortiz vs Eimantas Stanionis membuat penggemar tinju kecewa. Mereka mengutarakan kekecewaannya di medsos.
Editor : M Mahfud