DEPOK, iNews.id - Habib Zein Assegaf alias Habib Kribo agaknya bakal menghadapi masalah besar akibat pernyataannya yang dinilai menghina bangsa Arab.
Pasalnya, seorang mantan Diplomat PBB, Anis Prince Dache, mengancam akan mempidanakan Habib Kribo di beberapa negara Arab jika tidak segera membuat klarifikasi dan meminta maaf kepada negara-negara Arab dan umat Islam.
"Kita Insya Allah gak mau dijadiin fitnah, dan gara-gara si Kribo yang mana manusia kecil itu malah jadi masalah antara rakyat Arab dengan rakyat Indonesia," katanya melalui akun Tikton pribadinya, @princedache, seperti dikutip Rabu (13/1/2022).
Ia mengingatkan bahwa banyak orang Indonesia yang bekerja di negara Arab dan juga tinggal di negara Arab, sehingga ia tidak ingin terjadi miskomunikasi antara rakyat Arab dengan rakyat Indonesia.
"Makanya, permintaan kita si Kribo keluar dan klarifikasi, dan minta maaf secara umum kepada negara-negara Arab dan umat Islam. Nanti kalau, astaghfirullah, dia keras kepala, dan nggak mau buat klarifikasi, jatuhnya proses hukum bukan melalui Polda, prosesnya insya Allah lewat Kementerian Luar Negeri di beberapa negara Arab yang mereka nanti proses lewat Duta Besar di Indonesia, sesuai protokol diplomatik antarnegara," katanya.
Anis Prince Dache. Foto: tangkapan layar
Untuk diketahui, dalam salah satu videonya yang diunggah ke YouTube, Habib Kribo antara lain mengatakan begini: "Arab itu sebelum ada Nabi Muhammad,itu bangsa yang primitif, bodoh, nggak punya kemuliaan, gak punya budaya dan gak punya segala-galanya. Kok ada yang membanggakan Arab? Ngapain hidung mancung kalau otaknya di dengkul? Ngapain? Ada Nabi pun masih susah diajak kemana-mana. Gak baik juga dengan... Sampai turun ayat... Arab itu kuat kekafiran dan kemunafikannya".
Setelah video itu beredar, Prince Dache sudah langsung merespon dengan pernyataan yang sangat keras.
“Sebelum buka mulut next, kamu belajar dulu! Naikin level ilmu kamu dulu! Kalau kamu belum pernah belajar histori orang Arab, jangan buka mulut, karena ini bukan mainan! Kamu lagi enggak kritik satu orang, kamu lagi kritik full generation dan ini salah besar yang kamu lakuin!" dampratnya.
Siapakah Anies Prince Dache?
Dari laman profilnya di Linkedin, diketahui kalau pria ini bukan orang sembarangan, karena pria yang lahir di Indonesia pada tahun 1992 ini memiliki karir yang gemilang.
Pada tahun 2015 hingga Februari 2019, Prince Dache menjebat sebagai Chief of Protocol & Etiquette di African Union, dan pada Juni 2016 hingga April 2020, dia bekerja sebagai diplomat di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Saat ini, sejak Februari 2020 hingga sekarang, Prince Dache tercatat sebagai Member Board of Trustees di Forbes Technology Council, dan sejak Desember 2010 hingga sekarang dia menduduki jabatan sebagai CEO sekaligus founder The Billionaire Deals. Perusahaannya itu melayani konsultasi dan pendidikan manajeman tentang gaya hidup bagi orang-orang yang ingin menjalani kehidupan mewah.
The Billionaire Deals memiliki aser senilai lebih dari US$1,4 miliar dan menangani banyak klien, mulai dari politisi, lembaga pemerintah, tokoh masyarakat dan pengusaha. Dengan perusahaannya ini, Prince Dache bertindak sebagai jembatan antara bank, pemerintah Asia dan Afrika maupun berbagai organisasi.
Menurut NewswireDesk, Prince Dache juga masuk dalam daftar miliarder berusia di bawah 30 tahun, dan dia memiliki gelar master di bidang Hukum, Internasional, Diplomasi & Hubungan Internasional dari Universitas Sorbonne, Prancis.
Selain menguasai bahasa Arab dan Indonesia, Prince juga menguasai bahasa Inggris, Prancis, Turki dan Afrikaans.
Lalu, di mana salahnya pernyataan Habib Kribo? Jika kita merujuk pada berbagai literatur sejarah, penyataan Habib Kribo bahwa sebelum ada Nabi Muhammad SAW bangsa Arab primitif, bodoh dan tidak punya kemuliaan, memang sangat keliru.
Sebagai contoh, Nabi Muhammad SAW lahir pada tahun 570 Masehi, sementara jauh sebelum itu, tepatnya pada tahun 2630 sebelum masehi (SM) bangsa Mesir di masa Dinasti Ketiga telah mampu membangun piramida.
Kaum Ad' yang hidup di zaman Nabi Hud, konon juga telah memiliki peradaban yang maju, ditandai dengan kemampuan mereka membangun gedung-gedung yang megah dan bertingkat.
Petunjuk tentang hal ini difirmankan Allah SWT dalam Al Qur'an surat Alfajr ayat 6-8 yang artinya: "Apakah kamu tidak memerhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Ad? (Yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan tinggi. Yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lainnya."
Editor : Rohman