DEPOK, iNewsDepok.id - Mengapa sering sakit perut setelah makan buah? Inilah 5 penyebab sakit perut setelah makan buah yang perlu diketahui, berikut dengan cara mengatasinya.
Buah adalah makanan alami yang bergizi dan rasanya enak, sehingga dianjurkan banyak makan buah dan sayur. Berdasarkan Harvard T.H. Chan School of Public Health, pola makan yang kaya tumbuhan alami dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, dan beberapa jenis kanker.
Tapi pada beberapa orang sering mengalami sakit perut setelah makan buah, bersamaan dengan gejala masalah pencernaan lainnya. Mengapa demikian?
Berikut 5 penyebab sakit perut setelah makan buah, berikut cara mengatasinya, seperti dilansir iNewsDepok.id dari Livestrong pada Minggu (18/6/2023):
5 Penyebab Sakit Perut Setelah Makan Buah
Tidak dapat mencerna fruktosa
Beberapa orang mengalami kesulitan mencerna fruktosa sehingga sakit perut setelah makan buah. Menurut Klinik Mayo, fruktosa adalah gula alami yang ditemukan dalam buah-buahan, jus buah, beberapa sayuran dan madu. Ketika sistem pencernaan tidak menyerap fruktosa dengan baik maka menyebabkan sakit perut, diare dan gas.
Berdasarkan Perpustakaan Kedokteran Nasional AS, ada beberapa jenis masalah pencernaan yang disebabkan fruktosa, yaitu malabsorpsi fruktosa, suatu kondisi di mana sel-sel usus kecil tidak dapat menyerap gula dengan baik, yang menyebabkan gejala gas, kembung, diare, sembelit, dan sakit perut.
Atau memiliki keturunan intoleransi fruktosa, kondisi genetik kekurangan enzim untuk memecah gula, menurut Klinik Cleveland. Masalah ini muncul selama masa bayi dan dapat menyebab komplikasi serius seperti kerusakan hati dan ginjal akibat penumpukan fruktosa yang tidak tercerna.
Gejalanya mual, muntah, kembung, diare, sakit perut, kadar gula darah rendah, serta dalam kasus ekstrem kejang atau koma. Karena itu, sebaiknya konsultasi dengan dokter bila sering mengalami efek samping setelah makan buah untuk mengetahui mengalami intoleransi fruktosa atau malabsorpsi.
Menurut Klinik Cleveland, mereka yang memang memiliki intoleransi fruktosa keturunan sebaiknya menghindari makanan yang mengandung gula. Jika mengalami malabsorpsi, sebaiknya makan makanan rendah fruktosa dan membatasi asupan fruktosa untuk mengurangi kram perut setelah makan buah.
Sebagian besar buah-buahan, termasuk buah-buahan kering dan kaleng, mengandung fruktosa tinggi, tapi buah berikut ini rendah fruktosa seperti alpukat, pisang, cranberry, blewah, lemon dan jeruk nipis, jeruk, nanas dan stroberi.
Konsumsi terlalu banyak serat
Serat memainkan peran utama dalam kesehatan usus, untuk meredakan sembelit. Menurut Klinik Mayo, nutrisinya juga dapat membantu menruunkan risiko diabetes dan penyakit jantung, serta mempertahankan berat badan yang tepat.
Meski buah merupakan sumber nutrisi, menurut Klinik Mayo dan Departemen Pertanian dan Layanan Konsumen Florida, beberapa buah mengandung lebih banyak serat seperti rasberi, pir, apel dengan kulit, pisang, jeruk, stroberi, dan mangga.
Menurut Klinik Mayo, walau nutrisi merupakan bagian penting dari diet seimbang, tapi makan terlalu banyak serat, yang dapat terjadi jika konsumsi buah berserat tinggi, dapat menyebabkan gejala seperti gas di usus, perut kembung dan kram.
Untuk mencegah sakit perut, maka setelah makan mangga atau buah berserat tinggi lainnya dengan meningkatkan asupan serat secara bertahap selama beberapa minggu.
Memudahkan makan lebih banyak serat membantu sistem pencernaan, menyesuaikan diri dengan nutrisi yang lebih baik. Pastikan untuk tetap terhidrasi, karena minum banyak air meminimalkan sakit perut dan efek samping lainnya.
Berdasarkan Pedoman Diet 2020-2025 untuk orang Amerika, dianjurkan orang dewasa konsumsi jumlah nutrisi per hari, yakni: perempuan 22-28 gr dan laki-laki 28-34 gr.
Intoleransi makanan
Penyebab mual setelah makan adalah memilki intoleransi makanan. Menurut Klinik Cleveland, orang dengan intoleransi makanan atau sensitivitas mengalami kesulitan mencerna bahan-bahan tertentu.
Tanda-tanda intoleransi makanan seperti diare, gas, kembung, sakit kepala atau migrain, mual, sakit perut, dan maag. Dalam beberapa kasus, seseorang mengalami intoleransi terhadap gula dalam buah seperti fruktosa.
Dokter akan mendiagnosis apakah seseorang seseorang mengalami intoleransi makanan atau sensitivitas. Kita bisa mengatasi gejala seperti sakit perut setelah makan buah dengan mengurangi makanan pemicu, menurut Klinik Cleveland.
Memiliki alergi makanan
Meski jarang, kemungkinan penyebab rasa mual setelah makan buah adalah memiliki alergi. Mayo Clinic mengatakan reaksi alergi terhadap makanan dapat menyebabkan gejala seperti mulut gatal, gatal-gatal atau eksim, pembengkakan pada bibir, wajah, lidah, tenggorokan atau bagian tubuh lain, sakit perut, diare, mual atau muntah, serta pusing-pusing atau pingsan.
Alergi makanan tidak sama dengan intoleransi makanan atau sensitivitas terhadap makanan. Intoleransi makanan cenderung menyebabkan masalah pencernaan, sedangkan reaksi alergi seringkali berkaitan dengan pernapasan atau kulit.
Karena itu, ungkapkan pada dokter jika mengalami reaksi alergi makan buah. Menurut Klinik Mayo, jika buah tertentu menjadi pemicu maka untuk mencegahnya dengan menghindarinya.
Penderita alergi makan dapat mengalami reaksi alergi ekstrem yang disebut anafilaksis, yaitu tenggorokan membengkan dan membatasi pernapasan. Jika terjadi makan segera cari perawatan medis.
Mengalami refluks asam
Seseorang mengalami refluks asam, ketika asam di lambung naik hingga tenggorokan, yang menurut Klinik Cleveland, beberapa buah-buahan dan makanan lain dapat menyebabkan gejala yang berat.
Seseorang dengan refluks asam kronis disebut juga GERD (gastroesophageal reflux disease), dapat merasakan gejala setelah makan makanan asam, pedas atau gorengan, seperti nyeri dada terbakar, perasaan makanan tersangkut di tenggorokan, batuk, nyeri dada, kesulitan menelan, sakit tenggorokan dan suara serak.
Menurut Klinik Cleveland, berikut ini buah-buahan yang sebaiknya dihindari penyebab GERD yaitu tomat dan makanan berbahan dasar tmat, lemon, jeruk nipis, jeruk, dan anggur.
Jika mengalami refluks asam setelah makan buah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Biasanya dokter akan meresepkan obat mengurangi asam, serta sebaiknya kita juga menghindari makanan pemicunya.
Itulah 5 penyebab sakit perut setelah makan buah yang perlu diketahui, berikut dengan cara mengatasinya.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani