YERUSALEM, iNewsDepok.id - Kenyamanan ibadah Ramadan warga Palestina kembali terganggu oleh tentara pendudukan Israel. Kali ini, tentara Zionis Israel tersebut, menyerang tempat suci ibadah kaum Muslim di Yerusalem.
Kali ini kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem Timur kembali memanas. Kali ini pasukan Israel menyerang warga Palestina yang tengah beribadah, Selasa (4/4/2023) malam waktu setempat.
Dilansir dari Middle East Eye, Rabu (5/4/2023) imbas serangan itu, jemaah yang tengah ibadah terpaksa bubar meninggalkan lokasi.
Mereka memilih kabur karena para petugas bersenjata Israel menyerbu serta menembakkan gas air mata. Pasukan penjajahan Israel tersebut juga menembakkan granat kejut.
Para tentara juga menyerang jemaah dengan pentungan dan senjata anti huru-hara. Imbas dari serangan itu, sejumlah jemaah Palestina terluka.
Lokasi yang diserbu ruangan salat Qilbi, tempat ratusan pria, wanita, anak-anak dan orang tua, menghabiskan malam untuk beribadah di bulan Ramadan.
Bulan Sabit Merah Palestina mengungkap pihaknya menerima banyak laporan masyarakat yang terluka di Masjid Al-Aqsa. Organisasi kemanusiaan itu pun mengerahkan tim untuk merawat yang terluka.
Berdasarkan video yang beredar, terlihat pasukan penjajah Israel memukuli jemaah tanpa ampun dengan pentungan sementara korban tampak terbaring di lantai.
Salah satu jemaah wanita yang berada di tempat kejadian mengatakan mengungkap para perempuan yang ditangkap langsung dibebaskan. Namun, para pria dipukuli dengan kejam.
"Setiap orang dari mereka dipukuli dengan kejam," kata perempuan tersebut.
Sebelumnya sepakbola dunia tengah digemparkan terkait serangan tentara Israel ke Laga Final Piala Liga Palestina 2023 antara Balata FC vs Jabal Al Mukaber. Penyerangan itu dilakukan di Stadion Faisal Al-Husseini, Jumat (31/3/2023) waktu setempat.
Menurut laporan dari Inside World Football, tentara Israel itu tiba-tiba merangsek ke dalam stadion dan menembakkan gas air mata. Alhasil dari penyerangan brutal itu, pertandingan pun harus ditunda selama satu jam.
Para pemain dan suporter harus menjalani perawatan imbas dari tembakan gas air mata dan berdesakan untuk menghindari serangan tersebut. Menanggapi serangan itu, Presiden Federasi Sepakbola Palestina (FPA), Jibril Rajoub, pun mengutuk keras insiden itu.
Editor : Mahfud