Hari Film Nasional, Slamet Rahardjo Sebut Joko Anwar Senopati Perfilman Indonesia Masa Depan

DEPOK, iNewsDepok.id - Hari Film Nasional diperingati 30 Maret 2023. “Melalui karya-karyanya, Joko Anwar bukan hanya telling the story, tapi ia melalui film-filmnya sesungguhnya telah showing the story,” begitu apresiasi aktor kawakan Slamet Rahardjo, terhadap sosok penulis skenario dan sutradara Joko Anwar.

Bahkan, Slamet Rahardjo menyebut, “Kesungguhannya sebagai sineas, telah menempatkan Joko Anwar sebagai Senopati perfilman Indonesia masa depan,” ujar Slamet Rahardjo, dalam diskusi film bertajuk "Film Horor Naik Kelas, Dari Grade B ke Genre Bergengsi" yang digelar di Sanggar Teater Populer, Jalan Kebon 1 No. 295, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Baca Juga

Sri Asih akan Tayang di Rotterdam International Film Festival 2023

Dalam diskusi film tersebut, Joko Anwar menjadi pembicara utama, karena dalam konteks perfilman Indonesia, khususnya film horor, Joko Anwar berada di lini terdepan. Salah satu filmnya “Pengabdi Setan” yang dirilis tahun 2017, berhasil meraup 4,2 juta penonton dan dinobatkan sebagai film horor terlaris sepanjang masa.

Bukan hanya itu, Pengabdi Setan juga tayang serta diminati di 42 negara, yang membuktikan bahwa film Indonesia berhasil mendobrak kancah internasional. Capaian tersebut, tentu bukan suatu yang kebetulan. Konsistensi Joko Anwar dalam berkarya, sungguh mengesankan.

Salah satu buktinya, ketika kemudian Joko Anwar membuat film “Pengabdi Setan 2: Communion” yang ditayangkan perdana di bioskop Indonesia pada Kamis (4/8/2022), penontonnya langsung membludak. Di pemutaran hari pertama itu saja, ia berhasil meraup lebih dari 700 ribu penonton.

Di film “Pengabdi Setan” dan “Pengabdi Setan 2: Communion,” Joko Anwar bertindak sebagai penulis skenario sekaligus sebagai sutradara. Kesungguhan Joko Anwar dalam film horor, bukan hanya pada kerja-kerja sinematik, tapi dilandasi oleh basis riset yang kuat.

“Saya telah melakukan riset mendalam terhadap dunia mistik Indonesia dan saya menemukan, Indonesia memiliki sekitar 42 jenis hantu, yang bisa dikembangkan menjadi cerita film,” tutur Joko Anwar, yang telah aktif di dunia perfilman sejak tahun 2003. 

Editor : Mahfud