get app
inews
Aa Read Next : Teguh Onoh Caleg Perindo Dapil BCL Usung Perubahan untuk Pacu Kemajuan Kota Depok

Bukan Hanya Untuk Sembuhkan Penyakit, Metode Prana Bisa Untuk Redakan Stres

Sabtu, 25 Februari 2023 | 23:34 WIB
header img
Aiptu I Made Hadi Sukoco, anggota Polsek Cinere saat melakukan terapi dengan metode prana kepada pasiennya. Foto: iNews Depok/Tama

DEPOK, iNewsDepok.id - Penyembuhan dengan metode prana atau pranic healing, mungkin masih dianggap asing oleh sebagian masyarakat, karena banyak di antaranya menganggap praktik ini erat kaitan dengan dunia perdukunan. Padahal metode prana ini dapat digunakan untuk menyembuhkan diri sendiri ataupun orang lain dari penyakit yang ada di dalam tubuh kita, pengolahan emosi, dan penyembuhan penyakit psikologis.

Teknik pengobatan penyakitnya adalah dengan menggunakan tenaga prana, atau energi Chi. Teknik ini adalah cara penyembuhan yang didasarkan atas struktur keseluruhan tubuh manusia, yang terdiri dari tubuh fisik dan tubuh energi yang tidak tampak, yang disebut tubuh bioplasmik.

Selain untuk terapi penyembuhan fisik, bagi sebagian orang juga sebagai upaya mencari keseimbangan secara psikologis. Metode ini juga bisa untuk mencari jalan, supaya manusia bisa hidup tenang di tengah-tengah suasana masyarakat yang dinamis.

Dan bagi mereka yang sedang merasakan gangguan psikologis, bukan tidak mungkin metode pengobatan yang mengandalkan energi alam ini sebagai alternatif penyembuhan.

Salah satunya yang dilakukan anggota Polsek Cinere, Aiptu I Made Hadi Sukoco memiliki kemampuan penyembuhan dengan metode pranic healing. Dalam praktiknya, dirinya bisa menyembuhkan orang dengan metode tanpa menyentuh pasiennya.

Kemampuan menyembuhkan orang yang dimiliki Aiptu Sukoco, yang sehari-hari berdinas sebagai Kasi Humas Polsek Cinere, ia peroleh sejak tahun 2016.

Tidak sedikit masyarakat sekitar Cinere ataupun bahkan Jabotabek yang mendatanginya, baik itu di tempat kerjanya, atau di tempat praktiknya yang berada di kawasan perumahan Bukit Cinere Indah, Cinere.

Beragam keluhan masyarakat, mulai dari sejumlah penyakit atau gangguan psikologis.

Salah satunya adalah Sarita Rahma Yurita, warga Jatinegara, Jakarta Timur, yang mengeluhkan sulit mengontrol emosi. Sarita sudah dua kali menjalani terapi prana yang diberikan Aiptu Sukoco.

Menurut Sarita, setelah merasakan terapi ini dirinya lebih tenang dan tidak emosional. "Saya sudah dua kali menjalani terapi ini. Memang tidak instan, tetapi perlahan yang saya rasakan, saya lebih tenang, mudah mengontrol emosi dan menjaga lisan saya," kata Sarita, kepada iNews Depok, Sabtu (25/2/2023).

Senada dengan Sarita, pasien lainnya adalah Ridwan Siregar yang mengaku menjalani metode ini untuk menikmati sensasi ketenangan melalui metode pranic healing ini.

"Saya menjalani terapi ini agar bisa mengatur pikiran untuk lebih fokus dan tenang," kata Ridwan.

Dalam praktiknya, Aiptu Sukoco hanya meminta pasiennya untuk duduk atau berdiri. Ia hanya melakukan gerakan-gerakan prana untuk membuang energi negatif yang ada dalam tubuh pasiennya.

"Metode yang dilakukan hanya pembersihan saja. Membersihkan energi negatif dari tubuh mereka. Karena setiap orang kan pernah pergi ke suatu tempat yang mungkin memiliki aura negatif, aura negatif itu yang tanpa disadari melekat di tubuh manusia," kata Aiptu Sukoco.

"Sama seperti yang tadi Ibu Sarita rasakan. Dia sudah dua kali ke sini, dia merasakan lebih nyaman dan lebih tenang. Ibarat mau bersihkan rumah, ya kita harus bersihkan diri kita sendiri dulu," imbuh lulusan Bintara Polri tahun 1999 tersebut.

Sukoco mengaku, untuk mendeteksi penyakit seseorang, dalam metode prana ini bisa dilihat dari visual energi yang dipancarkan dari orang tersebut. Sehingga para terapis metode prana, bisa mengetahui keluhan tiap pasiennya.

"Sebetulnya deteksi dari individu para terapis ya bermacam-macam. Biasanya sudah mengetahui dari visual baik itu gangguan atau penyakit dari energi yang ada dari orang tersebut," imbuhnya.

Aiptu Sukoco mengaku tidak mempelajari lebih detail tentang ilmu prana. Menurutnya, ilmu prana yang sering dipraktikan untuk menyembuhkan penyakit, adalah suatu ilmu transfer energi. Bagi Sukoco, setiap manusia memiliki energi vibrasi yang bisa dirasakan bahkan dimanfaatkan dengan baik.


Aiptu I Made Hadi Sukoco saat menyembuhkan pasien. Foto: iNews Depok/Tama

"Ilmu prana kan luas, kalau di China itu Chi, kalau di Jepang ada Reiki. Semua orang hakikatnya memiliki energi vibrasi, mereka memancarkan energi. Dari energi yang dipancarkan, kita bisa tahu kalau orang tersebut sedang sakit atau tidak," kata Sukoco.

Bicara metode prana atau pranic healing, ini adalah sebuah metode penyembuhan yang menggunakan prana sebagai media untuk menyeimbangkan, menyelaraskan, dan mengubah aliran energi yang ada di dalam tubuh. Prana merupakan bahasa Sansekerta yang berarti energi kehidupan.

Bagi orang yang sering menggunakan metode pranic healing, energi tak kasat mata inilah yang akan membuat organ-organ tubuh tetap berkerja dengan baik, sehingga kita bisa tetap sehat.

Tidak hanya pada metode ini, konsep energi baik di tubuh juga digunakan pada metode pengobatan akupuntur dan disebut dengan istilah Chi. Di negara Jepang, metode ini disebut sebagai Ki yang merupakan singkatan dari Reiki.

Dilansir dari sehatq, pranic healing adalah metode penyembuhan dengan konsep sederhana. Dalam metode ini, tubuh pada dasarnya dipercaya bisa menyembuhkan diri sendiri. Saat energi positif yang ada di tubuh bisa ditambah dan dikontrol, maka berbagai gangguan di dalamnya pun dapat sembuh.

Penyembuhan menggunakan prana adalah penyembuhan tanpa sentuhan. Sebelum memulai sesi penyembuhan, terapis akan berdiskusi mengenai keluhan atau masalah yang sedang kamu rasakan.

Metode ini juga bisa dilakukan sebagai pendamping perawatan medis lainnya.

 

 

Editor : Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut