get app
inews
Aa Read Next : Puncak Kasus Omicron Diprediksi Awal Maret 2022

Kasus Omicron Pertama Diduga Dibawa WNI yang Tiba dari Nigeria

Minggu, 19 Desember 2021 | 22:47 WIB
header img
Karantina di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Jakarta. Foto: Sindonews

JAKARTA- iNews.id -  Penemuan kasus pertama Omicron di Indonesia yang terdeteksi pada pekerja kebersihan berinisial N di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, diduga berasal dari warga negara Indonesia (WNI) yang tiba dari Nigeria pada 27 November 2021.

N tidak pernah melakukan perjalanan ke luar negeri. Karena itu lalu disimpulkan N tertular dari WNI dari luar negeri yang melakukan karantina di Wisma Atlet.

"Setelah merunut kasus WNI yang positif Covid-19 di Wisma Atlet pada 14 hari ke belakang, kemungkinan besar indeks case (kasus pertama) Omicron adalah WNI, dengan inisial TF, usia 21 tahun, yang tiba dari Nigeria pada tanggal 27 November 2021," demikian keterangan di situs sehatnegeriku.kemkes.go.id, Minggu (19/12/2021).

Sebanyak 169 WNI dari luar negeri melakukan karantina di Wisma Atlet diantara 24 November hingga 3 Desember 2021 dan telah dilakukan tracing. Hasilnya satu orang inisial TF probable dengan kemungkinan besar tertular Omicron. Namun hasil tes PCR untuk TF sudah dinyatakan negatif.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, penemuan kasus pertama Omicron di Indonesia merupakan hasil dari kebijakan karantina bagi setiap orang yang masuk ke Indonesia.

"Penting bagi setiap pelaku perjalanan luar negeri yang masuk ke Indonesia untuk melakukan karantina. Terdeteksinya Omicron di Indonesia merupakan salah satu keberhasilan dari karantina dan kita bisa dengan segera melakukan tracing untuk mencegah meluasnya penularan Omicron," katanya.

Melalui karantina, pelaku perjalanan dari luar negeri akan dipantau dan diobservasi oleh petugas kesehatan. Apabila pelaku perjalanan tersebut didapati positif COVID-19 bisa dengan segera dilakukan tracing.

Tidak hanya itu, melalui karantina pula pelaku perjalanan yang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan gejala bisa langsung ditangani petugas medis.

Nadia mengimbau masyarakat tetap mewaspadai penyebaran Omicron dan virus Covid-19 jenis lainnya. "Kurangi mobilitas, tetap gunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak. Jangan lengah dan tetap waspada terhadap penularan virus COVID-19, terutama omicron yang laju penyebarannya sangat cepat," katanya.

 

Editor : Ikawati

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut