get app
inews
Aa Text
Read Next : Libur Nataru, Polri Siapkan 2.794 Posko

Angka Kematian Covid-19 Kembali Tembus 100 Orang Per Hari

Sabtu, 12 Februari 2022 | 10:18 WIB
header img
Ilustrasi kematian Covid-19 (Foto: Antara)

JAKARTA, iNews.id - Angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia kembali menembus angka 100 orang per hari. Angka tersebut terjadi pada 11 Februari 2022.

Padahal sebelumnya sejak 1 Oktober 2021-Januari 2022, angka kematian sudah jauh di bawah 100. Bahkan pada 6 Januari 2021 angkanya 4 orang wafat. 

“Jadi sekarang sudah meningkat 25 kali lipat. Apalagi kita sepenuhnya menyadari bahwa satu nyawa pun yang hilang maka itu tidak dapat tergantikan oleh apapun juga,” kata Mantan Direktur Penyakit Menular Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama dalam keterangannya, Sabtu (12/2/2022).

Tjandra menyatakan perlunya kewaspadaan karena ada beberapa negara yang angka kematian total pada saat Omicronnya ternyata lebih tinggi daripada ketika negara itu menghadapi varian Delta

“Sebabnya karena jumlah kasus total memang jauh lebih tinggi pada Omicron dibandingkan Delta,” katanya.

Tjandra Yoga merujuk  kondisi di Australia. Pada 28 Januari 2022 Australia mengalami jumlah kematian sehari paling banyak selama Pandemi Covid-19, hampir 100 orang meninggal di hari. Ini berarti angka kematian  dengan Omicron ini, jauh lebih tinggi katimbang waktu Australia dihantam varian Delta.

Amerika Serikat pada akhir Januari 2022 juga mengalami hal yang sama. Angka kematian rata-rata 2200 orang seharinya. Jumlah ini lebih tinggi daripada ketika mereka dihantam varian Delta, September tahun yang lalu dengan angka kematian tertinggi rata-rata dalam tujuh hari adalah 2.078 orang.

Selain itu, data lain menunjukkan bahwa di Korea Selatan angka kematian tertinggi harian terjadi pada 22 Desember 2021, yaitu 109 orang. 

Sebelumnya angka kematian tertinggi di Korea Selatan sebelum gelombang sekarang ini adalah pada 28 Desember 2020 yaitu 40 yang wafat. 

“Di Kanada pada 27 Januari 2022 ada 309 orang yang wafat, sementara pada gelombang sebelumnya angka tertinggi di Kanada adalah 4 Januari 2021 dengan 232 kematian,” ungkap Tjandra.

Sekali lagi, kata Tjandra, lebih tingginya angka kematian ini bukan karena Omicron lebih mematikan, tetapi karena jumlah kasus akibat Omicron di negara-negara itu naik amat tinggi. 

“Sehingga walaupun proporsi kematian lebih kecil daripada Delta tapi angka mutlaknya tetap besar. Karena kasus kita juga sudah terus meningkat haruslah lebih dikendalikan,” jelasnya. 

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut