3. Kereta eksekutif era PT Kereta Api
Kelas eksekutif Argo mulai ada sejak era KA Argo Bromo dan KA Argo Gede pada tahun 1995. Kemudian KA Argo-Argo baru mulai diluncurkan.
KA Argo Bromo ditingkatkan lagi dengan mengoperasikan KA Argo Bromo Anggrek dan KA Argo Muria lahir pada 1997, lalu muncul Argo Dwipangga dan Argo Wilis pada 1998.
Kemudian KA Argo Muria I menjadi Argo Sindoro dan lahir juga KA Argo Jati pada tahun 2007 dengan menggunakan rangkaian eks-Argo Gede JB-250.
Di masa ini rangkaian kereta eksekutif memiliki cita rasa khas yang unik. Karena masing-masing kereta eksekutif memiliki ciri khas skema warna tersendiri.
Salah satunya di beberapa rangkaian kereta kelas eksekutif campuran, yang mana memiliki skema warna atau livery serupa dengan kelas bisnis dalam satu rangkaian tersebut. Skema tersebut sering dijumpainya di rangkaian KA Lodaya, KA Sembrani, KA Gumarang, dll.
Skema warna di era ini beragam, mulai dari skema model ombak berwarna putih abu-abu dengan garis menyerupai ombak berwarna kuning. Ada pula kereta eksekutif campuran/satwa yang berwarna putih biru dengan garis warna kuning. Dan skema lainnya, tergantung dari kebijakan masing-masing daerah operasi PT KA.
Bahkan saat itu, PT KA pernah memperkenalkan kereta eksekutif dengan tema batik di beberapa rangkaian.
Kereta eksekutif livery ombak saat berada di Stasiun Manggarai. Foto Dok: Tama/iNews Depok
KA Argo Jati dengan livery ombak. Foto: Instagram/Rf.Prasejarah
KA Argo Bromo Anggrek. Foto: Facebook/Laksana Gema Perdamaian
Kereta eksekutif campuran. Foto: Instagram/rf.prasejarah
Editor : M Mahfud