get app
inews
Aa Text
Read Next : Genjot SDM Pertanian, Kementan Lakukan Pelepasan Nasional Mahasiswa MSIB di Kalteng

Simak 3 Kunci Bangunan Tahan Gempa yang Tidak Runtuh Akibat Guncangan

Selasa, 06 Desember 2022 | 17:01 WIB
header img
Kementerian PUPR membangun hunian tetap yang tahan gempa pasca bencana gempa bumi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Foto: Dok. PUPR

DEPOK, iNewsDepok.id - Mempersiapkan bangunan tahan gempa menjadi kesiapan mitigasi awal terhadap gempa sedini mungkin. Bangunan tahan gempa diperlukan karena Indonesia berada di wilayah lingkar gunung api dan dilingkupi berbagai patahan, sehingga rentan terhadap bencana alam, termasuk gempa bumi.

Gempa bumi bisa menelan banyak korban, baik material, korban luka hingga meninggal dunia. Umumnya karena tertimpa bangunan yang runtuh saat terjadi gempa.  

Sekretaris Departemen Profesi Keinsinyuran dan dosen teknik sipil Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya (UB), Ir. Ari Wibowo, S.T., M.T., Ph.D, menjelaskan bangunan yang tahan gempa bukanlah bangunan yang tidak rusak ketika terkena gempa.

Bangunan tahan gempa adalah bangunan yang bisa rusak saat gempa, tapi tidak boleh runtuh.

“Bangunan yang rusak dengan cara yang diinginkan sehingga dapat tetap berdiri meski tergena gempa, itu adalah konsep bangunan tahan gempa,” jelas Ari, seperti dikutip dari laman resmi UB, pada Selasa (5/12/2022).

Berdasarkan panduan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ari menjelaskan konsep bangunan tahan gempa itu ada tiga level, yakni:

  1. Ketika terkena gempa kecil, bangunan tidak rusak.
  2. Ketika terkena gempa sedang, bangunan bisa ruask pada struktur sekunder seperti dinding dan pelat, tetapi struktur utama tidak boleh rusak.
  3. Ketika terkena gempa besar, struktur utama bangunan seperti balok dan kolom boleh rusak, tapi tidak boleh runtuh.

Kunci Bangunan Tahan Gempa

Untuk menyiapkan bangunan tahan gempa, maka tiga kuncinya adalah sederhana, ringan, dan kuat. Berikut penjelasannya:

  1. Bangunan Sederhana.

Bangunan sederhana adalah yang beraturan, seperti denah yang berbentuk simetris seperti kotak dan tersedianya kolom di setiap pertemuan dinding, kolom menerus sampai bawah.

Kolom juga harus lebih kuat dibandingkan baloknya. Tujuannya agar kerusakan terjadi di balok, bukan di kolom. Kata Ari, inilah yang dimaksud ‘rusak’ dengan cara yang diinginkan.

  1. Bangunan Ringan.

Selain itu, bangunan juga harus ringan. Pasalnya, efek gempa pada struktur sebanding dengan berat bangunan. Berat bangunan menjadi ringan, salah satunya dengan penggunaan bata ringan untuk dinding, serta penggunaan rangka baja ringan seperti galvalum untuk bangunan.

“Isi rumah juga harus dipertimbangkan, karena semakin ringan isi rumahnya, efek gempa bisa diminimalisir karena bangunannya ringan,” ujar Ari.

Terkait material, bahan organik seperti kayu atau bambu mempunyai sifat elastisitas yang lebih dapat bertahan dalam kondisi deformasi yang besar. Bangunan dengan kedua material tersebut bisa lebih bertahan meski bangunan sudah doyong besar dan tidak gampang runtuh.

”Namun, kedua bahan ini lebih rentan terhadap rayap, jamur, kelembaban dan sejenisnya. Itulah kenapa rumah menggunakan beton cenderung lebih dipilih karena lebih awet,” tuturnya.

  1. Bangunan Kuat.

Bangunan kuat terkait dengan kualitas material bangunan, metode konstruksi yang digunakan, dan sebagainya. Misal pembuatan betonnya benar-benar kuat, dan sesuai aturan mulai dari ukuran dan jumlah besi, komposisi material hingga ukurannya.

Untuk itu bagi masyarakat awam, tentu konsultasi atau pemakaian jasa konstruksi yang benar dan taat aturan akan sangat membantu, karena ada istilah teknis yang sulit dipahami oleh masyarakat awam.

“Panduan mengenai bangunan sederhana juga sudah disediakan oleh Kementerian PUPR, dan bisa di akses oleh masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut menurut Ari, kondisi tanah juga berpengaruh terhadap kekuatan gempa. Makin lunak tipe tanah, makin besar efek gempa ke bangunan.

“Kunci utama untuk fondasi bangunan adalah harus mencapai tanah keras atau tanah cadas. Sangat menjamin untuk bangunan tahan gempa. Jika tidak, maka efeknya gempanya juga akan lebih berat,” ujarnya

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut