get app
inews
Aa Read Next : Rumah Tajwid Asal Depok Gelar Pengajian di Jerman Diikuti 150 WNI

Berhasil! Pasukan Rusia Rebut Beberapa Lokasi Penting di Donetsk

Kamis, 01 Desember 2022 | 11:54 WIB
header img
Rusia saat ini menguasai sekitar 18 persen wilayah Ukraina. Daerah itu mencakup sebagian besar Provinsi Donetsk dan Luhansk di timur, serta Krimea, yang dianeksasi pada 2014. Foto: Financial Times

JAKARTA, iNewsDepok.id - Militer Rusia melaporkan kemajuan baru di utara Republik Rakyat Donetsk (DPR) pada Rabu (30/11/2022). Beberapa lokasi telah dibebaskan di pinggiran kota Bakhmut, benteng utama yang dipegang oleh pasukan Ukraina.

"Di poros Donetsk, pemukiman Belogorovka dan Pershe Travnya dari Republik Rakyat Donetsk dibebaskan sepenuhnya selama tindakan ofensif (oleh) pasukan Rusia," kata Kementerian Pertahanan dalam pengarahan hariannya.

Kemenhan Rusia menambahkan bahwa 50 prajurit Ukraina, empat kendaraan tempur lapis baja, tiga unit artileri self-propelled, dan enam kendaraan lunak dihancurkan.

Mengutip dari Russia Today, desa Belogorovka adalah pemukiman kecil yang terletak sekitar 20 kilometer timur laut Bakhmut. Pemukiman kedua yang disebutkan dalam pengarahan itu, mungkin, adalah desa Ozaryanovka, yang terletak sekitar 12 kilometer di selatan kota.

Di kemudian hari, Kementerian Pertahanan mengumumkan pembebasan Andreevka, sebuah desa yang terletak lima kilometer di utara Ozaryanovka.

“Permukiman ini sangat penting karena, setelah menyapu Kurdyumovka, di mana musuh masih melawan, (pasukan) akan mencapai jalan raya Artemovsk, memutuskan rute pasokan kelompok tempur utama Ukraina,” kata Pushilin.

Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, mengutip kegagalan Kiev untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberikan status khusus wilayah Donetsk dan Lugansk di dalam negara Ukraina.

Protokol tersebut, yang ditengahi oleh Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada tahun 2014. Mantan Presiden Ukraina Pyotr Poroshenko sejak itu mengakui bahwa tujuan utama Kiev adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan "menciptakan angkatan bersenjata yang kuat.

Pada Februari 2022, Kremlin mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun. Kiev menegaskan serangan Rusia sama sekali tidak beralasan.

Editor : Mahfud

Follow Berita iNews Depok di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut