Lebih lanjut Widuro menceritakan ragam airsoft gun. Pada dasarnya, airsoft gun terbagi menjadi tiga, berdasarkan tenaga pendorongnya.
Pertama adalah airsoft gun bertenaga pegas. Yang prinsip penggunaannya sekali kokang, peluru baru bisa dilontarkan. Airsoft gun jenis pelontar pegas ini, banyak ditemui di pedagang mainan anak-anak.
Kedua, airsoft gun bertenaga pendorong elektrik atau automatic electric gun (AEG). Untuk jenis airsoft ini, menggunakan baterai sebagai penggerak dinamo untuk melontarkan BB.
Selanjutnya ada airsoft gun bertenaga gas atau gas blow back (GBB). Untuk unit ini, tenaga yang dihasilkan berasal dari green gas, yang khusus digunakan untuk airsoft gun.
"Berdasarkan tenaga pendorong ada gas blow back, automatic electric gun (AEG) dan spring (pegas)," kata Widuro.
Seluruh unit airsoft gun yang disebutkan tadi, tergolong aman untuk permainan simulasi perang taktis.
Para pemain airsoft sering disebut sebagai airsofter. Foto: Tama/ iNews Depok
Editor : M Mahfud