KAIRO, iNewsDepok.id - Material belati Firaun bukan berasal dari bumi. Demikian keseimpulan para arkeolog terkait belati gagang emas yang ditemukan di makam Raja Tutankhamun (Firaun).
Raja Tutankhamun memerintah Mesir pada tahun 1333 SM-1323 SM (Abad 14 Sebelum Masehi).
Salah satu penelitian seperti dikutip dari Lives Science dan dilansir Sindonews menyebutkan kalau material belati Firaun tersebut berasal dari meteor. Material ditempa pandai besi kuno di Kota Anatolia yang sekarang menjadi Turki.
Material tak mungkin berasal dari besi di bumi karena saat itu pada abad 14 SM belum ditemukan teknik peleburan besi. Logam hanya berasal dari meteor.
Belati berasal dari Anatolia berdasarkan catatan yang ditemukan di situs Amarna, di Mesir. Disebutkan bahwa Tushratta, raja Mitanni di Anatolia, menghadiahkan setidaknya satu belati besi kepada Amenhotep III yang memerintah dari sekitar 1390 SM hingga 1352 SM.
Dari penelitian para arkeolog, belati Firaun tersebut dibuat dengan ditempa pada suhu rendah kurang dari 950 derajat celcius. Karena mineral yang disebut troilite dan formasi kristal besi-nikel masih terlihat pada belati.
Marian Feldman, Arkeologi di Universitas Johns Hopkins mengatakan jika belati itu diproduksi di Anatolia benar akan menjadi konfirmasi penting.
"Itu bisa menguatkan pendapat bahwa beberapa benda mewah yang ditemukan di makam Tutankhamen adalah hadiah diplomatik dari kerajaan kuno lain," tulis Feldman melalui email.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan tersebut, tambah Feldman.
Sedangkan peneliti lain yang tulisannyanya di terbitkan dalam buku berjudul "Iron from Tutankhamun's Tomb" memberikan pandangan
bahwa batu kristal dari gagang pisau itu mirip dengan artefak yang banyak digunakan di daerah Aegean. Sedangkan bentuk gagang itu menunjukkan kalau belati ini bukan buatan Mesir.
Editor : M Mahfud