get app
inews
Aa Read Next : Action Figure Mainan untuk Anak atau Dewasa?

Cara Ajarkan Anak Menerima Kekalahan

Rabu, 16 November 2022 | 16:48 WIB
header img
Cara ajarkan anak menerima kekalahan. Foto: pexels.com

DEPOK, iNewsDepok.id – Cara ajarkan anak menerima kekalahan. Masa kanak-kanak merupakan masa yang sensitif. Anak-anak pasti ingin selalu menang dalam permainan, olahraga, perlombaan ataupun hal lainnya.

Anak-anak cenderung merasa ingin menang dan ingin menjadi yang nomor satu. Walaupun kondisi ini merupakan hal yang alami terjadi pada anak-anak, namun kita tetap harus mengajarkan bagaimana menerima kekalahan.

Menerima kekalahan bagi yang dewasa saja cukup sulit, apalagi bagi anak-anak. Terlebih anak-anak yang berkeinginan dan berusaha untuk menjadi sempura.

Cara Ajarkan Anak Menerima Kekalahan

Dilansir dari motherhoodbymeredith.com, sebagai orang tua harus mengajarkan anak untuk mengelola rasa kalah, mendukung dan tidak menyalahkan anak dan yang terpenting membuat anak lebih fokus pada usaha dari pada hasil.

Lantas, apa saja yang harus dilakukan untuk mengajarkan anak menerima kekalahan? Simak caranya berikut ini!

Memberikan Reaksi Tenang


Cara ajarkan anak menerima kekalahan. (foto: pexels.com)
 

Anak-anak menunjukkan banyak reaksi bila kalah, kebanyakan menangis karenanya. Sebagai orang tua, hal pertama yang dilakukan adalah menenangkan si kecil. Terkadang, orang tua ikut frustasi dan terbawa emosi sehingga meneriaki si anak, jangan lakukan hal ini! Jika anda melakukan hal ini, si kecil akan merasa dikecewakan dan justru tidak bisa menerima kekalahannya.

Tetap tenang dan tarik napas dalam-dalam karena anak belajar dari orang tuanya. Lalu, ketika tangisannya sudah berhenti, katakan bahwa anda tidak masalah dengan kekalahan si kecil dan memberinya semangat dengan suara yang tenang.

Validasi Perasaan Anak


Cara ajarkan anak menerima kekalahan. (foto: pexels.com)

 

Mengajari anak untuk menerima kekalaha dan membuatnya merasa baik-baik saja saat kakah adalah dua hal yang berbeda. Tidak ada yang ingin kalah ataupun menikmati merasa kekalahan.

Ketika si kecil merasa sedih dan kesal atas kekalahannya, anda harus tahu bahwa perasaan itu valid. Jangan menepis perasaannya dengan mengatakan “Cuma permainan kok!”. Ajari si kecil bahwa tidak apa-apa merasa sedih, kesal ataupun frustasi saat kalah. Ajari juga bahwa tidak boleh melampiaskan kekesalannya dan kemarahannya pada orang lain.

Jangan Terfokus Pada Hasil


Cara ajarkan anak menerima kekalahan. (foto: pexels.com)

Sebagai orang tua harusnya memuji usaha si anak, alih-alih memuji hasilnya. Sedari kecil anak-anak harus ditanamkan untuk fokus pada usaha bukan pada hasilnya. Jika anda terlalu memuji hasilnya makan si kecil akan terfokus pada hasil dan mencapai hasilnya tanpa pernah fokus pada prosesnya,

Ajarkan si kecil tentang proses yang dilaluinya selama berlatih untuk perlombaan ataupun ujian. Aktivitas dan apa saja hal menyenangkan yang dilalui mereka selama proses itu.

Jangan Membiarkan Anak Selalu Menang


Cara ajarkan anak menerima kekalahan. (foto: pexels.com)

 

Dengan membiarkan anak merasakan kekalahan, nantinya anak akan belajar pemahaman resiko dan tidak terkejut dengan kekalahan besar yang mungkin akan diterimanya dikemudian hari.

Penerapan hal ini harus diimbangi oleh cara-cara sebelumnya, dengan menenangkan si kecil, memvalidasi perasaannya dan mengajarkan betapa pentingnya proses.

Demikian cara ajarkan anak menerima kekalahan, semoga informasi ini bermanfaat.

Editor : Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut