get app
inews
Aa Text
Read Next : Gagal Curi Motor, Pencuri di Depok Justru Bawa Kabur Gembok

Hati-hati! Unggah Foto dan Video Tragedi Itaewon Dapat Sebabkan Masalah Mental

Selasa, 01 November 2022 | 07:45 WIB
header img
Asosiasi Neuropsikiatri Korea merekomendasikan agar orang menahan diri dari menonton adegan atau berita secara berlebihan. Foto: Ils

JAKARTA, iNewsDepok.id - Berbagi foto dan video tanpa pandang bulu melalui media sosial dari kerumunan tragis di Itaewon selama akhir pekan telah mengambil korban yang lebih luas karena meningkatnya kekhawatiran tentang dampak pada kesehatan mental orang.

"Tragedi Itaewon terus bermain di pikiran saya dan saya tidak bisa berhenti memikirkannya. Saya bahkan mengalami mimpi buruk tadi malam setelah menonton semua video ini," tulis salah satu pengguna media sosial di Twitter, seperti dikutip dari The Korea Times.

Seperti banyak rincian kericuhan massa yang fatal telah dijelaskan dalam berita dan media sosial pada Sabtu (29/10/2022) malam, semakin banyak orang mengklaim mereka menderita depresi, kecemasan dan kemarahan.

Sejak Sabtu malam, video pendek dan foto yang diambil oleh saksi dan penonton membanjiri media sosial. Beberapa dari mereka menunjukkan apa yang terjadi pada malam yang kacau dengan sangat jelas sehingga beberapa penonton mengatakan bahwa mereka trauma.

Rekaman video penyelamat darurat yang melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) pada korban yang tergeletak di jalan menyebar dengan cepat. Foto-foto almarhum yang diselimuti selimut biru juga diunggah.

Bahkan ada video yang merekam momen kericuhan itu terjadi, menunjukkan orang-orang pingsan dan kehilangan kesadaran.

Beberapa ahli kesehatan mental memperingatkan bahwa mengedarkan rekaman insiden yang begitu detail dan mengganggu dapat menyebabkan trauma tidak hanya pada korban dan keluarga mereka, tetapi juga pada orang lain.

"Video dan foto mengerikan dari tragedi itu telah dibagikan melalui media sosial tanpa filter. Mereka dapat melanggar privasi orang yang meninggal dan yang selamat dan dapat menyebabkan rasa sakit lebih lanjut bagi para penyintas. Selain itu, mereka dapat memicu trauma psikologis bagi banyak orang," pernyataan darurat yang dikeluarkan oleh Asosiasi Neuropsikiatri Korea pada Minggu (30/10/2022) mengatakan.

Pernyataan itu mendesak media untuk mematuhi etika pelaporan bencana, dengan mengatakan, "Media harus melindungi hak asasi individu seperti martabat dan privasi para korban dalam proses pelaporan, dan berusaha untuk tidak menimbulkan kebingungan atau kecemasan kolektif."

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut