JAKARTA, iNewsDepok.id - Yuri Vitrenko, kepala raksasa energi milik negara Naftogaz, mengatakan Ukraina menghadapi musim dingin paling keras yang akan ditandai dengan pemadaman listrik yang berkelanjutan.
Pada Senin (24/10/2020) Vitrenko mengklaim bahwa "sekitar 40% dari pembangkit listrik hancur" oleh serangan udara Rusia baru-baru ini.
“Ini akan menjadi musim dingin terburuk dalam sejarah kami. Kami memperkirakan pemadaman listrik yang konstan dan masalah dengan pemanasan,” kata Vitrenko, menambahkan bahwa Moskow juga telah menghantam kilang, seperti dikutip dari Russia Today.
Ukraina sedang mempersiapkan pemadaman musim dingin, kata bos Naftogaz, mengakui bahwa "tidak mungkin untuk 100% mencegah masalah" dan karena itu negara membutuhkan bantuan dari para pendukungnya.
Jauh sebelum Rusia melancarkan serangannya terhadap infrastruktur energi Ukraina, Vitrenko mengakui bahwa tanpa dukungan keuangan Barat, Ukraina akan “kekurangan gas” dan, akibatnya, sistem tenaganya mungkin akan mati.
Pada bulan September, bos Naftogaz mendesak Ukraina untuk membeli selimut dan pakaian hangat, mencatat bahwa musim pemanasan tahun ini akan dimulai lebih lambat dan berakhir lebih awal, sementara suhu musim dingin di apartemen akan ditetapkan pada 17-18 derajat Celcius (62-64 derajat Fahrenheit). ), empat derajat di bawah suhu standar.
Editor : Mahfud