get app
inews
Aa Read Next : Ini Perbedaan Psikiater, Konselor, Psikolog: Siapa yang Anda Butuhkan?

Waspadai MDSI, Depresi dengan Pikiran Hingga Perilaku Bunuh Diri

Minggu, 11 September 2022 | 13:01 WIB
header img
Kasus bunuh diri terdapat di seluruh rentang usia dan merupakan penyebab kematian keempat di antara usia 15-29 tahun secara global pada tahun 2019. (Foto: Tangkapan Layar)

JAKARTA, iNewsDepok.id - Saat ini kesehatan jiwa menjadi salah satu tantangan terbesar masyarakat global.

Kurangnya akses untuk perawatan kesehatan jiwa dan stigma di masyarakat, menjadi salah satu faktor yang memperparah kondisi kesehatan jiwa pasien yang dapat menyebabkan tindakan bunuh diri.

Kesehatan jiwa berdampak pada kesehatan fisik, sosial, dan ekonomi individu masyarakat di seluruh dunia. 

Lebih dari tiga perempat orang yang menderita penyakit jiwa, tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah dimana akses untuk perawatan kesehatan jiwa yang berkualitas, sangat terbatas.

Bahkan lebih dari 75% orang dengan gangguan jiwa, tidak mendapatkan perawatan sama sekali.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat setiap tahun 703.000 orang bunuh diri dan masih banyak lagi orang yang melakukan percobaan bunuh diri.

Setiap tindakan bunuh diri adalah tragedi yang memengaruhi keluarga, komunitas, dan seluruh negara serta memiliki efek jangka panjang pada orang-orang yang ditinggalkan. 

Kasus bunuh diri terdapat di seluruh rentang usia dan merupakan penyebab kematian keempat di antara usia 15-29 tahun secara global pada tahun 2019.

Editor : Mahfud

Follow Berita iNews Depok di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut