Yuk, simak lagu-lagunya!
Dunia Tipu-Tipu
“Di dunia tipu-tipu, kamu tempat aku bertumpu. Baik jahat abu-abu, tapi warnamu putih untukku.”
Secara umum, lagu ciptaan Yura Yunita yang satu ini merupakan ungkapan syukur atas kehadiran seseorang yang memiliki tempat spesial dalam hati kita.
Seseorang itu adalah dia yang dalam senang dan dalam susah, tidak pernah meninggalkan kita.
“Di dunia tipu-tipu, ku bisa rasa nyata denganmu. Tanpa banyak una-inu, ku bisa rasa aman selalu.”
Seseorang itu juga adalah dia yang bisa membuat kita merasa aman untuk menjadi diri kita sendiri tanpa perlu merasa takut akan dihakimi apalagi ditinggalkan.
Seseorang itu mungkin adalah orang tuamu, salah satu anggota keluargamu, sahabatmu, atau pasanganmu.
Hati-Hati di Jalan
“Ku kira kita asam dan garam dan kita bertemu di belanga.”
Tahukah kamu bahwa lirik lagu dari Tulus ini sebenarnya berangkat dari sebuah peribahasa yang berbunyi, “Asam di gunung, garam di laut, bertemu di belanga.”
Peribahasa adalah ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Nah, peribahasa yang satu ini memiliki arti bahwa dua orang yang telah ditakdirkan untuk bersama, walaupun dipisahkan jauh oleh jarak, pada akhirnya akan tetap bersama.
Dalam lagu “Hati-Hati di Jalan”, Tulus bercerita tentang bagaimana kenyataan tidak selalu seindah arti di balik peribahasa tersebut.
Beberapa hanya pernah begitu mencintai satu sama lain, begitu bahagia berdua, tetapi tidak berakhir bersama.
Editor : M Mahfud