get app
inews
Aa Text
Read Next : Bahaya Tren Self-Diagnosis di Kalangan Generasi Muda, Simak Cara Ini untuk Hindari Akibatnya

Lewat 5 Lagu Populer Ini Kamu Bisa Belajar Konsep-Konsep Bahasa Indonesia, Lho!

Minggu, 04 September 2022 | 12:47 WIB
header img
Mendengarkan lagu bisa jadi salah satu cara yang mudah untuk menguasai konsep-konsep bahasa Indonesia. (Foto: Ruangguru)

JAKARTA, iNewsDepok.id - Mempelajari konsep-konsep bahasa Indonesia tidaklah selalu mudah.

Beberapa konsep bisa dengan cepat dipahami dan beberapa lainnya memerlukan lebih banyak waktu untuk dipahami.

Namun, tahukah kamu bahwa buku bukanlah satu-satunya media belajar yang dapat kamu gunakan?

Bagi kamu yang memiliki hobi mendengarkan lagu, belajar konsep-konsep bahasa Indonesia melalui lagu-lagu hit bisa jadi alternatif yang menyenangkan. 

Berdasarkan wawancara dengan 5 orang mahasiswa di Jakarta, mereka menyebutkan bahwa mendengarkan lagu bisa jadi salah satu cara yang mudah untuk menguasai konsep-konsep bahasa Indonesia.

Hal ini karena dalam lagu-lagu sering kali terkandung makna tersirat, peribahasa, majas, dan sebagainya.

Lebih lagi ketika mereka menyukai sebuah lagu; mereka akan berusaha untuk mencari tahu pesan apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh sang penulis lagu.

Dari situ, secara sadar atau tidak sadar, mereka juga dapat mempelajari konsep-konsep bahasa Indonesia.

Yulia, Master Teacher Bahasa Indonesia di Ruangguru, merangkum konsep-konsep bahasa Indonesia yang bisa kamu pelajari melalui 5 lagu populer ini.

Yuk, simak lagu-lagunya!

Dunia Tipu-Tipu 

“Di dunia tipu-tipu, kamu tempat aku bertumpu. Baik jahat abu-abu, tapi warnamu putih untukku.” 

Secara umum, lagu ciptaan Yura Yunita yang satu ini merupakan ungkapan syukur atas kehadiran seseorang yang memiliki tempat spesial dalam hati kita.

Seseorang itu adalah dia yang dalam senang dan dalam susah, tidak pernah meninggalkan kita.

“Di dunia tipu-tipu, ku bisa rasa nyata denganmu. Tanpa banyak una-inu, ku bisa rasa aman selalu.”

Seseorang itu juga adalah dia yang bisa membuat kita merasa aman untuk menjadi diri kita sendiri tanpa perlu merasa takut akan dihakimi apalagi ditinggalkan.

Seseorang itu mungkin adalah orang tuamu, salah satu anggota keluargamu, sahabatmu, atau pasanganmu. 

Hati-Hati di Jalan 

“Ku kira kita asam dan garam dan kita bertemu di belanga.” 

Tahukah kamu bahwa lirik lagu dari Tulus ini sebenarnya berangkat dari sebuah peribahasa yang berbunyi, “Asam di gunung, garam di laut, bertemu di belanga.”

Peribahasa adalah ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Nah, peribahasa yang satu ini memiliki arti bahwa dua orang yang telah ditakdirkan untuk bersama, walaupun dipisahkan jauh oleh jarak, pada akhirnya akan tetap bersama.

Dalam lagu “Hati-Hati di Jalan”, Tulus bercerita tentang bagaimana kenyataan tidak selalu seindah arti di balik peribahasa tersebut.

Beberapa hanya pernah begitu mencintai satu sama lain, begitu bahagia berdua, tetapi tidak berakhir bersama.

Sesaat Kau Hadir 

Lirik “Dirimu hadir bagaikan sinar menerangi jalanku” dari lagu Utha Likumahuwa adalah salah satu contoh majas simile.

Majas simile sendiri merupakan gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berbeda, tetapi dianggap sama.

Oleh karena itu, dalam majas simile, kamu akan sering menemukan kata seperti, bagaikan, laksana, dan seumpama.

Contohnya, dalam lagu “Sesaat Kau Hadir”, datangnya seseorang yang spesial ke dalam hidup kita diumpamakan sebagai sinar yang menerangi kehidupan kita.

Senja Teduh Pelita 

Berbeda dengan majas yang kita temukan di lagu sebelumnya, dalam lagu “Senja Teduh Pelita” oleh Maliq & D'Essentials terdapat majas personifikasi.

Majas personifikasi merupakan sebuah ungkapan yang menyamakan benda mati dengan manusia.

Benda mati tersebut diibaratkan mempunyai karakteristik yang sama dengan manusia dan bisa melakukan hal-hal yang dilakukan oleh manusia.

Kamu bisa melihat contoh majas personifikasi pada lirik lagu Senja Teduh Pelita berikut.

“Bunganya bermekaran

Saling sapa beri pujian”

Runtuh 

“Ku terbangun lagi, di antara sepi. Hanya pikiran yang ramai.” 

Kesepian dan pikiran dipenuhi oleh hal-hal buruk adalah dua hal yang tidak bisa dihindari oleh manusia.

Namun, ketika diri sedang hancur sekalipun, kita terus mengingatkan diri kita sendiri untuk tetap bersikap seperti semuanya sedang baik-baik saja.

Melalui lagu yang berjudul “Runtuh” ini, Feby Putri dan Fiersa Besari menyampaikan pesannya untuk kita bahwa tidak apa-apa untuk menjadi manusia yang sesekali bisa rapuh dan menangis; dan yang sesekali perlu berhenti sejenak untuk beristirahat. 

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut