Di kesempatan itu, keduanya meninggalkan zona nyaman menjadi karyawan di perusahaan terkemuka untuk membangun bisnis dan membuka lapangan kerja.
“Aceh sejak lama memiliki darah pejuang. Berjuang sekarang bukan lagi melawan penjajah, namun membuka lapangan kerja. Kami membuat aplikasi sendiri, Berbagi Link, dengan fitur berani diadu dengan aplikasi serupa dari luar negeri,” tandas Khadafi dan Firmansyah.
Menparekraf memuji semangat keduanya dalam merintis usaha.
“Kita bisa memetik pelajaran. Di setiap kesulitan, ada kemudahan. Sosok mereka berani meninggalkan comfort zone, berkolaborasi menciptakan usaha dan luar biasa hasilnya,” ujarnya.
Menparekraf juga berbincang dengan Saiful Anwar, pemilik usaha Madu Bang Unoe.
Saat merintis usaha setelah keluar dari perusahaan, Saiful mengalami momen jatuh bangun bertubi-tubi, mulai sakit di bagian leher terkait dengan kelenjar tiroid, alergi berat, ditipu investasi dan ditipu rekan kerja hingga rugi ratusan juta.
Saiful mengaku mengikuti AKI 2022 menjadi titik balik dalam mengembangkan bisnisnya.
“Bagi saya pribadi, AKI merupakan titik balik dalam membangun bisnis. AKI momen berharga bagi kehidupan saya. Dalam proses membangun bisnis, harus jatuh bangun, bagai bola yang dihempaskan. Momen berharga AKI ini saya harapkan dapat menaikkan brand image dan brand awareness bagi produk. Di dunia ada komunitas lebah madu mohon support-nya, khususnya untuk pengembangan koloni misalnya di daerah pesisir, yaitu lebah trigona,” terangnya.
Sang Super Mentor 2022 membesarkan hati Saiful. “Jangan takut gagal. Orang sukses melewati periode jatuh,” ujarnya.
Menparekraf memberikan kenang-kenangan kepada salah satu peserta AKI – Madu Bang Unoe berupa Cup Sealing Machine, sebagai motivasi untuk mengembangkan bisnis lebih luas berupa minuman.
Editor : M Mahfud