Penurunan cakupan imunisasi rutin disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gangguan rantai pasokan, aturan pembatasan kegiatan, dan berkurangnya ketersediaan tenaga kesehatan yang menyebabkan penghentian sebagian layanan vaksinasi saat puncak pandemi Covid-19.
Survei Kementerian Kesehatan dan UNICEF yang dilakukan pada tahun 2020 juga menemukan bahwa setengah dari orang tua dan pengasuh yang disurvei enggan membawa anaknya ke fasilitas kesehatan karena takut tertular Covid-19 atau khawatir tidak ada protokol kesehatan yang tepat.
Di DKI Jakarta, BIAN ini menargetkan bayi dan balita usia 9-59 bulan sebanyak 715.786 orang dengan imunisasi yang diberikan adalah imunisasi tambahan Campak Rubella tanpa memandang status imunisasi. Serta imunisasi kejar bagi yang belum lengkap imunisasi Polio Oral sebanyak 4 kali, Polio Suntik sebanyak 1 kali, dan DPT-Hb-Hib (Pentabio) sebanyak 3 kali.
"Dengan jumlah sasaran selama Agustus 2022 sebanyak 715.786 anak atau 35.789 target per hari, maka dibutuhkan dukungan dari berbagai lintas sektor dan profesi. Diharapkan KLB PD3I di Provinsi DKI Jakarta dapat dicegah dengan suksesnya BIAN pada tahun 2022 ini" ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti.
Pemerintah menyelenggarakan BIAN dalam rangka pekan imunisasi dunia.
Editor : Rohman