JEPARA, iNewsDepok.id - Ada empat tips untuk menjadi pengusaha yang sukses dan mampu menciptakan lapangan kerja yang luas dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Menurut Sandiaga, 4 tips jitu tersebut sudah diterapkannya saat merintis usaha di masa krisis.
Sandiaga membagikan tips tersebut dalam kegiatan “Kuliah Umum dan Sharing Session: Peningkatan Kemampuan Enterpreneur Santri di Bidang Parekraf,” di Ponpes Roudlatul Mubtadiin, Balekambang, Jepara, Jawa Tengah, Selasa (26/7/2022) malam.
Apa saja tipsnya? Berikut penjelasan Sandiaga Uno:
- Memiliki niat yang kuat karena segala sesuatu tergantung niatnya atau innamal a'malu binniyat.
- Kemampuan untuk menciptakan keuangan yang kuat melalui permodalan, apalagi saat ini sudah ada permodalan digital, seperti peer to peer lending, dan fintech.
- Mampu berinovasi dan berani mengambil risiko serta proactive.
- Memiliki jiwa leadership. Yakni meneladani Rasulullah Muhammad SAW ke dalam kehidupan sehari-hari, yaitu fathonah, amanah, sidiq, dan tabligh (cerdas, dapat dipercaya, benar atau selalu berkata jujur, dan menyampaikan wahyu/pesan)
"Itu adalah kunci sukses menjadi enterpreneur," ungkap Sandiaga Uno.
Sementara itu, mengenai potensi pariwisata Jepara, menurut Sandiaga Jepara memiliki wisata alam seperti Pantai Bandengan, wisata sejarah seperti Benteng Portugis. Selanjutnya, ekonomi kreatif seperti furnitur yang sangat terkenal yaitu kerajinan kain tenun ikat troso, serta kuliner ikan pindang serani.
Potensi ini, kata Sandiaga, bisa kita kembangkan bersama-sama, karena ini akan memberikan dampak positif kepada masyarakat sehingga pascapandemi mereka bisa mandiri dan sejahtera.
Menurut Sandiaga, dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekraf di Jepara, salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh para santri adalah dengan memanfaatkan akun-akun owned media sosial untuk mempromosikan destinasi wisata, kemudian membuat konten-konten dengan narasi positif di media sosial.
Menparekraf Sandiaga mengatakan sesuatu data per Januari 2022, ada 26.975 pondok pesantren di seluruh Indonesia, dengan jumlah santri mencapai 5 juta orang. Jawa Tengah khususnya Jepara menyumbang sejumlah 151 ponpes.
Secara kuantitas, jelas Sandiaga, kita memiliki SDM, tinggal kita tingkatkan kualitasnya yang mumpuni.
“Karena bayangkan saja jika satu persen dari total lima juta santri ini menjadi pengusaha sukses, menjadi enterpreneur dan menciptakan lapangan kerja. Akan ada tambahan jika satu persennya 50 ribu UMKM dan ratusan ribu lapangan kerja untuk industri yang diciptakan para santri," kata Sandiaga.
Saat ini, kata Sandiaga, Kemenparekraf sedang mengembangan program Santri Digitalpreneur Indonesia sebagai wadah dalam membantu para santri menghadapi tantangan industri digital kreatif. Misalnya santri juga bisa membuat inovasi dalam bentuk 2D animation, 3D animation, hingga podcast.
Sandiaga mengungkapkan kami ingin santri bisa menciptakan konten-konten sendiri dan jangan santri akhirnya menonton konten-konten podcast yang tidak sesuai dengan budaya kita. Oleh karena itu, ia juga ingin mendorong Santri Digitalpreneur ini bekerja-sama dengan pondok pesantren Balekambang.
“Karena saya yakin para santri dan alumninya mampu menjadi bagian dari kebangkitan ekonomi umat melalui inovasi dan kreativitas,” ujar Sandiaga.
Lebih lanjut menurut Sandiaga, Pemerintah akan terus hadir dengan program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu. Tiga program Kemenparekraf insyaAllah akan kita kembangkan di Jepara, yaitu Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia, Apresiasi Kreasi Indonesia, serta Anugerah Desa Wisata Indonesia.
Menparekraf mengapresiasi hasil kreasi para santri di antaranya sate lilit berbahan dasar singkong dan kelapa mentah serta kendaraan listrik.
"Mudah-mudahan tahun depan bisa ikut Formula E," kata Sandiaga Uno.
Menparekraf Sandiaga juga menginisasi pemberian beasiswa kepada para santri di Ponpes Roudlatul Mubtadiin, Balekambang untuk menempuh pendidikan di enam Poltekpar di bawah naungan Kemenparekraf.
"Saya berharap beasiswa ini bisa digunakan oleh para santri untuk mengembangkan wawasan pariwisata dan ekonomi kreatif tanah air," ungkap Sandiaga Uno.
Sementara itu Pj. Bupati Jepara Edy Supriyanta menyampaikan bahwa Jepara memiliki destinasi wisata yang cukup fenomenal, sudah terdengar namanya hingga mancanegara yakni destinasi wisata Karimun Jawa. Namun konektivitas hingga amenitas di Karimun Jawa masih perlu ditingkatkan agar semakin atraktif dan menarik kunjungan wisatawan.
"Penerbangan langsung dari Semarang ke Karimun Jawa saat ini terhenti. Begitu juga sarana dan prasarananya. Untuk itu, kami mohon dukungan dari Menparekraf, termasuk pengembangan destinasi wisata yang ada di Balekambang, karena Balekambang ini sangat unik dan potensi pariwisatanya luar biasa," kata Edy.
Menanggapi hal tersebut, Menparekraf bersama dengan jajarannya segera berkoodinasi dengan Kementerian Perhubungan supaya persoalan itu bisa ditindaklanjuti.
"Nanti saya bersama dengan jajaran di Kemenparekraf akan memberikan catatan untuk berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan maskapai penerbangan untuk menghidupkan kembali rute Semarang-Karimun Jawa," ujar Sandiaga Uno.
Sandiaga menjelaskan, Kemenparekraf juga akan menyiapkan sarana promosi dan juga penyiapan travel pattern yang juga nanti akan melibatkan Badan Otorita Borobudur sebagai fungsi koordinatif kami dalam menjadikan travel pattern atau suatu pola perjalanan. Ini nanti akan mengumpan wisatawan-wisatawan dari DSP Borobudur lalu ke Karimun Jawa sebagai satu kesatuan.
Turut mendampingi Menparekraf Sandiaga dalam acara tersebut, Direktur Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, & Pameran (MICE) Kemenparekraf, Iyung Masruroh, dan Direktur Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Diah Martini Paham. Selanjutnya, Direktur Utama Badan Otoritas Borobudur (BOB), Bisma Jatnika. Hadir pula Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatul Mubtadiin KH M. Ma'mun Abdullah serta para santri Pondok Pesantren Roudlatul Mubtadiin.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Sandiaga Uno Bagi Tips Jadi Pengusaha Sukses kepada Santri di Jepara"
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani