Dibilang Jangan Telat! Dalam 4,5 Jam 2 Juta Sel Otak Pasien Stroke Musnah

Novi
World Stroke Day 2025. Penanganan pasien stroke harus dilakukan secepat kilat. Jika telat ditangani hingga 4,5 jam dari serangan, maka sebanyak 2 juta sel otak akan musnah. Foto: Ist

Rekomendasi pencegahan stroke primer (belum pernah stroke) adalah aktivitas fisik intensitas sedang minimal 150 menit/minggu. Untuk pencegahan sekunder (pernah stroke) ditekankan aktivitas aerobik intensitas sedang minimal 4 kali seminggu, 10 menit per sesi, serta menghindari perilaku kurang gerak (sedentari).

Pencegahan dan deteksi dini adalah hal krusial. Dr. Dodik menekankan, “Kena stroke itu madesu (masa depan suram). Makanya preventif promotif menjadi hal penting. Mari kita bersama-sama perangi dan menekan insiden stroke agar otak sehat negara kuat.”

Lebih lanjut dia menyampaikan, diperingati setiap 29 Oktober, stroke merupakan masalah kesehatan serius di seluruh negara terutama di negara berkembang.

Stroke adalah penyakit yang mengancam jiwa karena apabila terjadi serangan stroke, setiap menit sebanyak 1,9 juta sel otak dapat mati. Penyakit pembuluh darah ini merupakan penyebab utama disabilitas (kecacatan) dan kematian nomor dua di dunia. 

Penangangan Stroke: Time is Brain

Butuh upaya bersama di tingkat nasional untuk edukasi dan pemberdayaan masyarakat, agar kecacatan dan kematian akibat stroke dapat dicegah. 

Dr. Dodik menambahkan, melalui kegiatan ini masyarakat diharapkan dapat mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan dalam mendeteksi faktor risiko, pencegahan stroke dan menjaga pola hidup sehat serta memperkuat komunikasi antar komunitas penyintas stroke dan keluarga atau pendamping.

Dr. Dodik menekankan, waktu menjadi hal krusial dalam penanganan pasien stroke dengan mempertimbangkan golden period pada stroke, yakni jeda waktu sejak onset awal kejadian stroke hingga pemberian obat injeksi (trombolisis) untuk menghancurkan sumbatan pada stroke iskemik (stroke sumbatan), yakni 4,5 jam. 

“Semakin singkat jeda waktu dari onset awal hingga pemberian trombolisis (kurang lebih 3 jam), efektivitas trombolisis akan semakin baik,” ujar Dr. Dodik seraya menekankan bahwa jeda waktu bukan dihitung dari sejak masuk RS sehingga kunci mencapai golden period adalah deteksi awal oleh setiap orang. “Secepatnya ke RS, segerakan dispatch dan delivery. Time is brain,” urainya.

Deteksi Dini dan Senam Stroke

Ketua Panitia Peringatan Hari Stroke 2025, dr. Yuliana Imelda Ora Adja, M. Biomed. Sp.N, menyampaikan sejumlah agenda yang dijalankan selama peringatan Hari Stroke 2025 Tingkat Nasional, yaitu simposium untuk tenaga kesehatan menampilkan berbagai pembicara yang mumpuni di bidangnya; lokakarya (workshop) untuk tenaga kesehatan; peluncuran Guideline Stroke Nasional, pelantikan Yayasan Stroke Indonesia Cabang Nusa Tenggara Timur; pelayanan pemeriksaan kesehatan dan faktor risiko stroke; seminar awam ‘Deteksi Dini Stroke’ dan senam pencegahan stroke.

Editor : M Mahfud

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network