Permata Bank Meraih Keuntungan Rp3,6 Triliun pada Tahun 2024, Menunjukkan Pertumbuhan yang Kuat

Novi
Ki-ka: Melinda Jahja (Dept.Head Corporate Relations&CSER), Rudy Basyir Ahmad (Direktur Keuangan dan Unit Usaha Syariah), Meliza M. Rusli (Direktur Utama), Josua Pardede (Chief Economist), dan Katharine Grace (Chief of Corporate Affairs&Sustainability).

JAKARTA, iNews Depok.id - Dalam acara paparan publiknya, Permata Bank mengumumkan pencapaian kinerja keuangan yang membanggakan di tahun 2024, dengan laba bersih mencapai Rp3,6 triliun. Hal ini menegaskan pertumbuhan portofolio yang sehat dan kualitas kredit yang terjaga.

Acara yang berlangsung di Jakarta pada Jumat 7 Maret 2025 tersebut dihadiri oleh jajaran direksi, termasuk Meliza M. Rusli, Direktur Utama Permata Bank dan Rudy Basyir Ahmad, Direktur Keuangan dan Unit Usaha Syariah Permata Bank, yang memaparkan secara rinci kinerja perusahaan.

Direktur Utama Meliza M. Rusli menjelaskan bahwa kesuksesan ini diraih melalui strategi penguatan dasar bisnis, inovasi digital, dan efisiensi operasional. Sebagai bank lokal dengan cakupan regional dan global, Permata Bank berupaya memberikan kontribusi positif bagi perekonomian dan nilai tambah bagi nasabah serta pemangku kepentingan, dengan semangat "Growing Together" dan sinergi bersama Bangkok Bank.

Kinerja Permata Bank Sepanjang Tahun 2024

Permata Bank membukukan Pendapatan Operasional sebelum Provisi (PPOP) yang tumbuh sebesar 4% dengan kualitas kredit yang semakin membaik. Bank secara fokus terus mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam mengelola risiko kredit yang terefleksi dengan kualitas kredit yang tumbuh semakin baik.

Pencapaian ini juga ditopang oleh pengelolaan strategi bisnis yang berkelanjutan dan ditunjang dengan penerapan digitalisasi di operasional bank sehingga Bank dapat memberikan layanan terdepan bagi nasabah.

Optimalisasi neraca dan efisiensi bisnis tercermin dari Rasio Loan to Deposit (LDR) yang meningkat ke 83% dibandingkan tahun 2023 sebesar 75%. Total aset tumbuh 0,6% menjadi Rp259 triliun, dengan total simpanan nasabah mencapai Rp185 triliun dan rasio CASA di 55%.

Efisiensi operasional terus ditingkatkan, dengan Rasio Cost to Income (CIR) turun menjadi 50% dari 52% pada tahun 2023, didorong oleh pengelolaan biaya yang disiplin serta adopsi digitalisasi yang lebih agile.

Permata Bank menerapkan prinsip perbankan prudent, dengan penyaluran kredit tumbuh 9% YoY menjadi Rp155 triliun. Segmen korporasi tumbuh naik 12% YoY menjadi Rp89 triliun, sementara segmen komersial dan konsumer masing-masing tumbuh sebesar 6% dan 4% YoY.

Kualitas aset tercatat semakin baik, tercermin pada rasio Gross NPL dan Loan at Risk (LAR), yang turun pada level 2,1% dan 7,9%, dibandingkan 2,9% dan 8,7% pada periode sebelumnya. 

Editor : M Mahfud

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network