JAKARTA, iNews Depok.id - Kolaborasi Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dengan perguruan tinggi menjadi kunci dalam menciptakan inovasi berdaya saing global.
Kerja sama Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dudi) dengan Kreasi Reka (Kedaireka) hadir sebagai platform kerjasama yang mempertemukan Dudi dengan perguruan tinggi untuk mengembangkan reka cipta yang bisa menjawab permasalahanpermasalahan yang dihadapi masyarakat.
Kedaireka Summit 2024, dengan tema “Teknologi dan Manusia: Membentuk Masa Depan Bersama” mempertemukan pemangku kepentingan dari industri, akademisi, pemerintah, dan komunitas dalam membangun masa depan yang lebih inovatif dan berkelanjutan.
Acara ini diselenggarakan di Ballroom Hotel Intercontinental, Pondok Indah, Jakarta pada 19 Desember 2024 mulai pukul 09.00 hingga 16.30 WIB.
Tampil sebagai narasumber Dr. dr. Matrissya Hermita, M.Si., M.I.Kom, Direktur PMO Ekosistem Kedaireka Tahun 2024, menyampaikan laporan PMO Ekosistem Kedaireka. Prof. Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro, M.Sc., Ph.D, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, yang diwakili oleh Dr. Fauzan Adziman, Dirjen Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, dan Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM.
Dr. dr. Matrissya Hermita selaku Ketua Dewan Pengarah PMO Ekosistem Kedaireka, memberikan sambutan kepada para inovator yang hadir.
Selain itu, Kedaireka Summit 2024 juga menghadirkan para pembicara yang terbagi menjadi empat panel session.
Panel Session 1 dengan topik "Program Kedaireka" akan dipandu oleh Satya Candra Wibawa Sakti, Ph.D. dengan narasumber Prof. Tjitjik Sri Tjahjandarie, Ph.D, Penanggung Jawab Program Kedaireka, yang akan menjelaskan mengenai peran Kedaireka dalam hilirisasi inovasi yang melibatkan Perguruan Tinggi dan Dudi serta program Dana Padanan/Matching Fund sebagai insentif dalam percepatan kolaborasi antara perguruan tinggi dan DUDI.
Panel Session 2 dengan topik "Manusia dan Teknologi" dipandu oleh Prof. Dr. Lilis Nuraida, M.Sc.dan Dr. Setyawan Purnomo Sakti, M.Eng. dan menghadirkan narasumber Muhaimin Syamsudin, Head of Education British Council, dan Johnwei Muljono, Yayasan Indonesia Mendengar.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait