JAKARTA, iNews.id - Sebuah video yang menggambarkan antrean panjang warga di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang akan membeli minyak goreng, viral di media sosial, Senin (7/3/2022).
Dalam video itu terlihat warga yang didominasi ibu-ibu, antre di pinggir jalan dengan antrean yang luar biasa panjang, lebih dari 100 meter.
"Ya, Allah, ngantre minyak di Pesanggrahan," kata seorang perempuan dalam video berdurasi 45 detik itu.
Perempuan yang bicara dalam video itu memberitahu kalau menurut informasi, warga diminta mengambil nomor untuk membeli minyak goreng pada pukul 06:00 WIB, tetapi warga telah antre untuk mengambil nomor sejak pukul 04:00 WIB.
"Ini beli, guys, nggak minta, tapi segini panjangnya. Sudah kayak ngantre sembako gratis... Allahu akbar, mau jadi apa tahun ini pemerintah, woy pemerintah... sadar, sadar melek euy...," kata perempuan itu lagi.
Jika dilihat dari pergerakan kamera saat mengambil gambar antrean tersebut, terlihat jelas kalau perekam gambar itu mengambilnya dari sepeda motor yang bergerak menyusuri jalan, menuju ujung antrean.
Seperti diketahui, kelangkaan minyak goreng mulai terjadi sejak akhir Desember 2021, diawali dengan meroketnya harga komoditas itu hingga menyentuh angka Rp24.000/liter pada November 2021.
Pemerintah sempat turun tangan dengan mematok kebijakan satu harga untuk minyak goreng, yakni Rp 14.000/liter, tetapi kelangkaan ternyata tetap tak teratasi, hingga hari ini.
Pada Minggu (6/3/2022), Antara melansir kalau pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan bahwa sampai saat ini pihaknya masih belum menemukan penyebab pasti kelangkaan minyak goreng.
Sekretaris Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, I G Ketut Astawa, mengklaim bahwa jika dicek di tingkat produsen, produksi minyak goreng yang berjalan saat ini seharusnya mencukupi kebutuhan domestik.
"Kalau kita lihat data yang ada komitmen dari produsen CPO itu sudah mencapai 351 juta liter selama 14 hari, kebutuhan kita selama per bulan sebenarnya berkisar antara 279 sampai 300 juta liter," katanya.
Ketut bilang, para produsen sudah mematuhi aturan Domestic Market Obligation (DMO) yang sudah dikeluarkan pemerintah. Pihaknya mencatat, produsen minyak goreng sudah memasok sebanyak 351 juta liter untuk kebutuhan minyak goreng dalam negeri.
Dengan asumsi perhitungan produksi seluruh pabrik minyak goreng dan kebutuhan di masyarakat, seharusnya membuat pasar dalam negeri kebanjiran produk minyak goreng dalam jangka waktu sebulan.
Viralnya video antrean minyak goreng di Pesanggrahan menimbulkan komentar negatif netizen terhadap pemerintah.
"Ini bukan di PAPUA, tapi kejadian ini ada di Bintaro Permai, hanya beberapa kilometer dari ibukota Jakarta. Siapa sih nahkoda negeri ini? Sebut namanya, siapa tahu minyak goreng segera mudah didapat," sindir kader Muhammadiyah Mustofa Nahrawardaya melalui @TofaTofa_id.
"Antri dari jam 4 pagi itulah perjuangan... Yang kepikiran mau memperpanjang urus ini dulu lah," kata @verticalscape.
Yang dia maksud adalah perpanjangan masa jabatan presiden dengan menunda Pemilu 2024.
"Innalillahi wa'innailaihi rojiun... Produsen sawit terbesar di dunia Langka Minyak Goreng. Mukidi mukidi joosss bener yak," sindir BontoSasmito.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, antrean itu terjadi karena Polsek Pesanggrahan menggelar operasi minyak goreng.
Operasi itu digelar Minggu (6/3/2022).
Editor : Rohman
Artikel Terkait