Perintah salat
Di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW menghadap Allah SWT.
Dari Hadits riwayat Muslim (178.1) diketahui kalau saat pertemuan tersebut, Nabi SAW melihat Allah SWT dalam bentuk cahaya atau diliputi cahaya. Hadist itu menyatakan begini; "Dari Abu Dzar, ia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah: "Apakah paduka melihat Tuhan paduka?". Ia menjawab: "Hanya cahaya. Bagaimana mungkin aku dapat melihat Allah?"
Dan dalam Kitab al-Iman Nabi SAW bersabda: "Bahwasanya aku melihat-Nya sebagai cahaya", dan Tentang Sabdanya; "Aku telah melihat cahaya".
Dalam pertemuan tersebut, menurut hadist riwayat Ibnu Abbas dan Ibnu Mas'ud, Nabi SAW mendapatkan perintah melakukan salat lima waktu dalam sehari semalam. Awalnya, perintah salat adalah 50 kali dalam sehari semalam, akan tetapi karena pertimbangan dan saran Nabi Musa AS serta permohonan Nabi SAW sendiri, serta kasih dan sayang Allah, jumlahnya dikurangi menjadi 5 kali saja.
Dari Abdullah (bin Mas'ud), ia telah berkata: "Ketika Rasulullah diisrakan, dia berakhir di Sidratul Muntaha (yang bermula) di langit keenam. Ke sanalah berakhir apa-apa yang naik dari Bumi, lalu diputuskan di sana. Dan ke sana berakhir apa-apa yang turun dari atasnya, lalu diputuskan di sana."
Ia berkata: "Kemudian Rasulullah diberi tiga hal: Diberi salat lima waktu dan diberi penutup Surah Al-Baqarah serta diampuni dosa-dosa besar bagi siapapun dari umatnya yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun".
Editor : Rohman
Artikel Terkait