Amanda Hartanto Batik, Rayakan 11 Tahun Berkarya dengan Koleksi Lurik Dinamis dan Penuh Makna

Novi
Amanda Hartanto Batik (tengah) luncurkan koleksi lurik menandai 11 tahun berkarya. Foto: Novi

JAKARTA, iNewsDepok.id - Suasana haru langsung menyeruak di akhir acara saat desainer batik, Amanda Hartanto menerima bucket bunga dari dua orang support system terpenting dalam perjalanan kariernya yaitu sang suami tercinta dan juga ayahanda pada Jumat sore itu, 5 Juli 2024 di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel.

Rasa haru dan bangga sangat dirasakan Amanda karena ia telah berhasil melalui perjalanan panjang naik turun selama 11 tahun meniti karier di industri fashion sebagai desainer batik. Tentu menghadapi tantangan tersendiri, mengingat batik dulunya masih dianggap sebagai pakaian “orangtua” dan tidak modern. Namun dengan berbagai inovasi-nya, Amanda pun mampu membuat batik tampil trendi dan kekinian hingga banyak anak muda yang mulai mengenakannya.  

Menandai 11 tahun perjalanan di dunia fashion, Amanda mempersembahkan sebuah koleksi istimewa yang masih terinspirasi dari kekayaan budaya Indonesia, yaitu lurik. Koleksi ini tidak hanya indah dan modis, tetapi juga sarat makna dan pesan mendalam tentang perjuangan, warisan budaya, dan optimisme.


Amanda Hartanto diapit suami (kiri) dan ayahanda (kanan). Foto: Novi

 

Bertema Cascade, koleksi lurik buatan tangan (handmade) ini pun diluncurkan. Bagai kehidupan itu sendiri, tenunan dan jalinan indah pada kain lurik yang digunakan di rancangan-rancangan koleksi ini terbentuk melalui sebuah proses panjang hingga akhirnya menjadi helaian-helaian busana penuh gaya dan kemahiran kriya (craftsmanship) dalam sensibilitas masa kini. 

Terdiri dari 42 rancangan, terinspirasi dari semangat pantang menyerah dan kegigihan para wanita Indonesia. Desainnya yang tidak kaku dan mudah dipadupadankan, mencerminkan dinamika dan fleksibilitas wanita modern.

Diperagakan oleh para model yang sudah dikenal seperti; Abigail Cantika, Wisnu Genu, Kyra Nadya, Khairiyyah Sari, Lia Lukman, Lucky Oetama, Noni Bogananta, Radhini Aprilya, Anaz Siantar, Tities Sapoetra, Ayu Joddy, Renitasari, dan Putri Anne.

“Koleksi ini merupakan satu penghargaan bagi wanita-wanita yang selalu berjuang. Dengan adanya perjuangan yang hebat, hasil tidak akan membohongi. Jika ada kesulitan, jangan menyerah karena hasil yang indah akan didapat. Koleksi ini mengingatkan saya untuk tidak boleh menyerah,” tandas Amanda yang tetap komitmen melestarikan warisan budaya Indonesia lewat koleksi lurik.

Dalam koleksi terbarunya ini, Amanda mendesain satu pakaian yang bisa digunakan dalam berbagai occasion (kesempatan). “Satu baju tidak hanya satu occasion, tapi seluruh occasion. Bisa dipadupadankan dengan apa saja, baik itu dengan lurik lagi, batik, jeans, atau apapun juga oke tergantung kita bisa mix and match-nya,” urai Amanda yang menggunakan berbagai warna di koleksi terbarunya ini seperti rainbow, kuning hingga abu-abu.

Amanda menggunakan berbagai teknik pembuatan, seperti tenunan lurik, aplikasi anyaman, makrame atau kriya simpul, dan bordir, untuk menciptakan tekstur dan dimensi yang kaya pada koleksinya. Hasilnya adalah rancangan-rancangan dengan estetika mode yang berkarakter dan punya keunikan kultural. Proses pembuatannya pun terbilang cepat, hanya sekitar 2 bulan, menunjukkan dedikasi dan kerja keras timnya.

Koleksi “Cascade” sebagai penghargaan akan tiap perempuan yang berjuang, berpengharapan, dan berhasil menaiki tangga kehidupan mewujud pada kreasi-kreasi versatile, feminin, juga classy dengan pancaran pesona lurik.

Atasan-atasan tanpa lengan, hadir dalam ragam formulasi dan kaya opsi untuk dikenakan pada bermacam-macam kesempatan. Sebuah tank top tampil chic dengan aksen tali-temali di tengah dada. Rancangan serupa jadi lebih feminin dalam desain peplum. Atasan halter dibuat lebih elegan dengan kerah tinggi. 

Sleeveless top lain memamerkan aplikasi teknik anyam dengan salah satu sumbu dibiarkan tersulur panjang sehingga memberi efek menarik.


Koleksi “Cascade” sebagai penghargaan akan tiap perempuan yang berjuang, berpengharapan, dan berhasil menaiki tangga kehidupan. Foto: Novi

 

Lurik yang diterapkan sebagai aksen anyaman juga membangun nuansa lebih dinamis pada kreasi-kreasi monokromatik yang memanfaatkan bahan lain seperti pada blazer, rok maupun celana. 

Elemen dekoratif rumbai-rumbai atau tassel turut menghias berbagai kreasi. Dalam ukuran besar, tassel memunculkan nuansa bold pada sebuah rok tube ukuran midi, blus tanpa lengan, juga gaun tanpa lengan.

Efek lebih dramatis diciptakan dengan mengaplikasikan tassel ukuran panjang seperti pada sebuah kantong blazer atau kumpulan tassel kecil yang disusun vertikal pada sebuah blus tanpa lengan berkerah ‘V’. 

Seni kriya lain yang tampil mengesankan pada koleksi ini adalah makrame. 

Pada sebuah blazer, makrame tampak spektakuler mengisi bagian punggung. Sementara di sebuah atasan berkerah tinggi, makrame di bagian tepi memperkuat efek dramatis terhadap aksi belahan lengan.

Eksplorasi desain digali lebih dalam dengan menyuguhkan rancangan-rancangan sangat atraktif. 

Sebuah gaun tanpa lengan dikomposisi oleh motif lurik yang saling bertabrakan (clashing). Rok midi bervolume didesain berpinggang tinggi (high-waisted). 

Celana model wide-leg mendapat aksen simpul (knot). 

Pendekatan asimetri diterapkan pada sebuah gaun tanpa lengan yang memadukan tiga jenis bahan dengan salah satunya bernuansa agak terawang sehingga memunculkan sisi seduktif. 

Garis asimetri lainnya muncul dalam rupa blus lengan pendek kerah bundar beraksen rangkaian tassel diagonal di area dada. 

Luaran adaptasi kimono dibuat semarak dengan kumpulan tassel kecil warna warni sebagai aksen. 

Palet vibran nuansa marun, kuning, dan abu-abu dituangkan ke dalam lebih dari 42 kreasi koleksi yang turut mempertemukan kain lurik dengan bahan lain seperti organdi dan katun. 

Masing-masingnya mudah untuk dipadu-padankan sehingga mampu menghasilkan berbagai tampilan elegan dengan karakter yang beragam.

Terlebih dengan tamabahan aksesori scarf lurik panjang yang bisa membawa keanggunan pada tampilan.

Sifat versatile ini menjadi kekhasan Amanda Hartanto Batik yang selalu dihadirkan dalam tiap koleksi. 

Baik untuk kesempatan formal maupun kasual, rancangan-rancangannya bisa dikombinasikan dalam banyak macam cara. 

Begitupun dengan koleksi “Cascade” yang mengangkat keindahan lurik. Ini adalah kali ketiga bagi sang desainer mengolah kain lurik setelah 4 tahun berselang. 

Dalam proses pembuatan koleksi, kain-kain lurik diperoleh langsung dari para pengrajin di Yogyakarta dan Klaten, Jawa Tengah.

Dibuat dengan tangan, diperlukan waktu berminggu-minggu untuk pembuatan lembaran kain tenun lurik. Ini menjadikan lurik tak sekadar kain motif garis, melainkan sebuah kearifan tradisional tingkat tinggi yang kaya akan nilai budaya.

“Lurik merupakan salah satu wastra Indonesia yang harus dilestarikan sebagai warisan budaya. Saya ingin menunjukkan bahwa lurik bukan sekadar kain tradisional yang indah tetapi juga dapat diolah menjadi busana yang versatile dan bernilai jual tinggi,” ungkap Amanda. 

“Kain lurik mengandung harapan yang kuat, nasihat serta kekuatan spiritual yang masih dipercaya dan menjadi adat dan tradisi masyarakat,” ucapnya. 


Amanda sangat bersyukur atas semua dukungan yang dia terima dari orang-orang di sekitarnya. Foto: Novi

 

Lebih dari sekadar busana, koleksi ini juga merupakan pengingat bagi Amanda untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Dia ingin karyanya tidak hanya dilestarikan di Indonesia, tetapi juga mendunia dan dikenal oleh khalayak luas.

Salah satu hal tersulit dalam berkarya adalah menciptakan sesuatu yang orisinal. Namun, Amanda tidak pernah gentar untuk mencoba hal baru dan menantang dirinya sendiri. Dia yakin bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, dia dapat terus menghasilkan karya yang luar biasa.

Koleksi ini juga menjadi ajakan bagi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan budaya Indonesia. Amanda berharap karyanya dapat menginspirasi mereka untuk bangga dengan warisan budaya bangsa dan berani mengekspresikan diri melalui fashion.

Amanda telah melalui banyak pasang surut dalam 11 tahun berkarya. Dia telah belajar banyak tentang industri fashion, tentang pentingnya kerja keras, dan tentang pentingnya selalu mengikuti perkembangan zaman.

Dia sangat bersyukur atas semua dukungan yang dia terima dari orang-orang di sekitarnya. Dia berharap dapat terus berkarya dan memberikan kontribusi positif bagi dunia fashion Indonesia.

Koleksi terbaru Amanda ini merupakan sebuah persembahan yang indah dan penuh makna. Ini adalah bukti dedikasi dan kerja keras Amanda dalam melestarikan budaya Indonesia dan memajukan industri fashion tanah air.

Koleksi “Cascade” tersedia sejak 5 Juli 2024 dan bisa didapat di Sarinah dan Central Grand Indonesia ataupun secara online di toko resmi Amanda Hartanto Batik di Tokopedia.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network