DEPOK, iNews.id - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, Daerah Khusus Ibukota (DKI) Nusantara merupakan wajah peradaban Indonesia di masa depan.
Ia bahkan membantah kalau pembangunan DKI Nusantara ke wilayah di perbatasan Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim) akan membuat negara ambruk.
"Daerah Khusus Ibukota (DKI) Nusantara adalah wajah peradaban masa depan Indonesia di masa datang. Yang ngeramal pemerintahan ambruk semoga kamu tetap sehat dan jangan stres bro. Krn PakDE tetap hormat denganmu apa lagi opung sangat sayang padamu," kata Ngabalin, Minggu (30/1/2022) melalui akun Twitter-nya, @AliNgabalinNew.
Seperti diketahui, pembangunan DKI Nusantara menuai kritik pedas karena di saat pemerintah kekurangan uang, sehingga untuk pembangunan infrastruktur dan lain-lain berutang dari sana-sini sehingga utang Indonesia per November 2021 telah mencapai Rp 6.713,24 triliun atau setara 39,84% dari Produk Domestik Bruto (PDB), juga perekonomian Indonesia belum sepenuhnya pulih dari hantaman pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih berlangsung.
Selain itu, penyusunan Rancangan Undang-undang Ibu Kota Negara (IKN) dinilai tidak transparan karena tidak melibatkan publik, dan pengesehannya oleh DPR pada 7 Desember 2021 sangat cepat, karena hanya dibahas selama sebulan, sehingga Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menyebut proses pembahasan RUU IKN oleh DPR itu menjadi rekor tercepat dalam sejarah pembuatan RUU hingga disahkan menjadi UU.
Padahal, pembangunan DKI Nusantara akan berdampak luas terhadap lingkungan di lokasi yang bakal dijadikan DKI Nusantara, karena IKN baru itu menggunakan area seluas 256.100 hektare yang sebagian besar merupakan hutan.
Selain itu, pembangunan DKI Nusantara juga dikritik karena dari biaya sekitar Rp466 triliun hingga Rp486 triliun, sebanyak 53,5% di antaranya dibebankan pada APBN.
Editor : Rohman
Artikel Terkait